Haii Assalamu'alaikum.. kayaknya udah seminggu lebih aku belum up ya? hehehe,
I feel that the more I continue, the more disorganized my writing will become :']
aku gmaw cerita ini hiatus, tp ak juga tidak semangat nulis. watashi kudu ottoke 😮💨
support aku lewat bintang dan komen ya kak 🫰🥰
aku lemas setelah nulis ribuan kata, tapi vote-nya ga sampe sepuluh 😡
─── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ───
🐪🪵🌰🧆
[Happy Reading]Quba Mosque,
7 Jumadil Awal 14 - - H
-Akhir tahun adalah waktu yang tepat untuk menikmati keindahan tanah Jazirah. Karena Arab Saudi tengah memasuki musim gugur, pada kurun waktu akhir-awal tahun biasanya cuaca disini cukup bersahabat . Oleh karena itulah keindahan pemandangan juga kenyaman dalam beribadah akan mudah dirasakan.
Diantara sekian banyak tempat yang memiliki keutamaan, masjid Quba adalah salah satunya. Masjid ini dibangun oleh Nabi Muhammad SAW pada tanggal 8 Rabiul Awwal 622 M atau 23 September 622 Masehi. Latar belakang berdirinya masjid ini adalah pada masa itu nabi Muhammad SAW dan para sahabat hijrah menuju Madinah kemudian mereka singgah di Quba selama lima hari.
"Menurut sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, bahwa ketika seseorang berwudhu dari rumah kemudian mendirikan sholat di masjid ini maka pahalanya seperti ibadah umrah." ucap Rizhan dengan tangan yang bertaut pada jemari istrinya.
Zunaira memanggut paham. Sembari berjalan menyusuri kebun kurma disekitar masjid, ia mendengarkan beberapa kisah tentang tempat yang mereka datangi saat ini.
"Kamu tau siapa yang merekomendasikan pembangunan masjid ini, Zey?" tanya Rizhan. Mereka berhenti dibawah sebatang pohon kurma.
Zunaira langsung menduduki ayunan kosong yang tergantung disana. "Engga, Mas. Memangnya siapa?"
"Awalnya pembangunan masjid Quba ini diusulkan oleh Ammar bin Yasir,"
"Ammar bin Yasir? Bukankah beliau putra dari Sumayyah, Mas?"
Rizhan mengangguk pelan, "benar." Sembari bercerita, tangannya bergerak untuk mengayun ayunan yang Zunaira naiki. "Sumayyah binti Khayyat adalah muslimah pertama yang syahid dalam mempertahankan keimanannya."
Sesaat, Zunaira terdiam. Ia kembali teringat dengan kisah wanita mulia tersebut.
Dulu, gurunya pernah menceritakan kisah tersebut. Ia masih mengingat jelas bagaimana saat sang guru bercerita tentang kekejaman Abu Jahal dalam membunuh Sumayyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duhai Habibi [On Going]
Espiritual"Aku percaya menemukan dan ditemukan memang harus jatuh-bangun-putus asa. Lalu menelan perasaan kecewa berkali-kali. Hanya yang terus berjalan yang akan sampai pada tujuan, hanya yang berserah yang bisa menemukan muara arah. Hanya yang bertalian dal...