"Tuhan memberikan mahakarya yang dia ciptakan dengan sempurna untuk membuat aku bahagia di semestanya."
*****
Sasa menatap pantulan dirinya di depan cermin, ia sudah mengenakan celana jeans panjang dengan baju kaos crop putih, rambutnya dibiarkan terurai, ia juga memakai makeup tipis, Sasa mengambil totebagnya dan mengisi beberapa barang yang akan di perlukan.
Ia menyemprotkan parfum keseluruh baju dan menyimpanya di totebag, Sasa berjalan duduk di kasur dan mengambil ponselnya, ia melihat beberapa pesan dari grup chat dan membuka media sosial.
Sasa mencari media sosial Ersya, ia terkejut melihat followers Ersya yang sudah lima puluh kali lipat dari sebelumnya, "perasaan dulu pas gue follow followersnya masih seribuan deh, sekarang udah lima puluh ribu aja." Gumam Sasa menscroll postingan Ersya.
Matanya terpaku dengan postingan foto Ersya ia membukanya dan melihat captionnya.
@ersyafajarsastra : menanti sebuah teman perjalanan
Sasa tersenyum membaca caption itu dan melihat beberapa komentarnya.
@netizen1 : ganteng banget
@netizen2 : kiw ganteng 08 berapa?
@netizen3 : captionnya buat gue gak sih?
@netizen4 : beruntung banget wanita yang dibuatkan lagu itu
@netizen5 : ersya ini jomblo gak sih guys?
@netizen6 : gue dengar dengar anak ksatria tenggara masih jomblo semua sih
@netizen7 : gue dapat info dari teman sma mereka vino doang yang taken sisanya jomblo
@netizen8 : kalau gak dapat juna diliat-liat ersya leh ugha
@netizen9 : semoga gaada yang notis afril
@netizen10 : jangan senang dulu guys kita belum tau mereka beneran single apa gimana
Sasa terdiam dan tersenyum simpul membaca beberapa komentar di postingan Ersya, "gue kenapa sih harusnya gue senang Ersya udah banyak penggemar, au deh." Gumam Sasa kesal membaca komentar fans Ersya.
Ersyafajarsastra : sa aku udah di depan kos kamu
Sasasenjani : ehiya tunggu aku keluar
Sasa berdiri dari duduknya dan berjalan ke depan cermin, ia memasukan ponselnya ke dalam tas dan menatap sekali lagi outfitnya, ia berjalan ke rak sepatu memakai sepatunya dan langsung keluar kamar menghampiri Ersya yang sudah menunggunya.
Sasa keluar kos dan melihat Ersya yang sudah berdiri di depan mobil berwarna hitam dan tersenyum menatap Sasa, "Ersya kamu bawa mobil?" Sasa menatap Ersya heran.
"iya Sa, Olaf lagi masuk bengkel makanya aku bawa ini aja, gapapa kan?" Sasa mengangguk ragu.
"gapapa Ersya aku cuman kaget aja tumben kamu bawa mobil." Ersya tersenyum.
"iya aku emang jarang banget bawa mobilnya, tapi tenang aja kamu aman sama aku." Ersya tertawa kecil.
"iya Sya aku selalu percaya sama kamu." Sasa menatap Ersya.
"yaudah yuk masuk." Ersya membuang muka tidak ingin Sasa melihat wajahnya yang memerah.
Ersya membukakan pintu mobil buat Sasa, Sasa tersenyum pada Ersya dan segera masuk kedalam mobil, Ersya menutup pintu mobil dan berlari ke kursi pengemudi.
Ersya memakai sabuk pengamannya, ia tersenyum pada Sasa dan mendekat ke arah Sasa, wajah Ersya sangat dekat dengan wajahnya sehingga membuat Sasa menahan nafas, aroma maskulin Ersya memenuhi indra penciumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody untuk Senjani
Teen Fiction"jika suatu hari kamu telah menemukan orang yang kamu inginkan dan suatu hari kita menjadi asing, ketahuilah aku menyukai semua waktu yang kita habiskan bersama." - Sasa Senjani Matahari Diningrat "selama aku di sini, kamu akan selalu memiliki seseo...