"Tuhan pasti akan menghapus perasaan manusia jika bertemu dengan orang yang salah, tapi jikapun kamu orang yang salah senang sekali rasanya memiliki perasaan seperti ini untukmu."
*****
Sudah seminggu semenjak mereka putus, tidak pernah bertemu dan berhubungan lagi, Sasa menjalani hidup seperti biasa lebih tepatnya harus berpura-pura biasa, dipaksa untuk melupakan seseorang yang menjadi eksperien pertama baginya.
Dalam lubuk hati ia tidak ingin mengatakan hal itu, ia selalu menyesal setiap hari seharusnya ia menahan dan mereka berbicara dengan kepala dingin tidak menuruti egonya, sekarang hanya penyesalan.
Ingin rasanya Sasa menghampiri Ersya menceritakan segala hal seperti dulu saat pertama kali mereka kenal, menertawakan hal-hal random, mendengar gombalan receh Ersya, Sasa kangen semua hal itu.
Matanya sudah sembab akibat menangis, malam ini adalah final audition pertarungan Ksatria Tenggara melawan Emergency Band, mereka sama-sama kuat memiliki ciri khas masing-masing dan pastinya fans mereka sama-sama banyak.
Sasa ingin menyaksikan langsung penampilan mereka tetapi apa daya ia harus bekerja selain itu mereka tidak berhubungan lagi, sepertinya Ersya juga menikmati kehidupan idolnya, dicintai banyak orang.
Sasa menatap tv di depan yang menampilkan acara pencarian bakat, toko hari ini lumayan rame banyak yang memesan karangan bunga dan buket bunga, untungnya Sasa memiliki rekan yang membantu merangkai bunga.
Bunyi notifikasi menyadarkan ia meraih ponselnya di saku celana membaca pesan dari sahabatnya.
Mauracastaradealova : lo dimana sa?
Sasasenjani : toko bunga mau biasa lagi kerja
Mauracastaradealova : loh bukannya udah selesai daritadi?
Sasasenjani : sengaja hehe mau numpang nonton
Sasasenjani : kenapa emang?
Mauracastaradealova : sama gue aja nontonnya Sa kita nobar di cafe
Mauracastaradealova : gue jemput
Mauracastaradealova : gaada penolakan
Sasasenjani : gausah mau gue nonton disini aja
Mauracastaradealova : lo gabisa baca sa? Ga ada penolakan.
Mauracastaradealova : gue jalan kesitu
Sasa hanya menghela nafas tidak membalas pesan Maura, ia segera mematikan tv dan membersihkan sedikit, tidak banyak karena sudah membersihkan sedari awal, ia mengambil totebag dan mematikan seluruh lampu di toko, keluar dan mengunci toko.
Sasa berdiri di pinggir jalan menunggu Maura, suara klakson menyadarkan terlihat Maura yang sudah berada di depan bersama motor kesayangannya, "ayo naik Sa." Sasa mengangguk dan naik keatas motor Maura.
Maura menjalankan motornya menuju Scandal Cafe yang sudah banyak pengunjung, mereka nobar menyaksikan final audition, banyak dari mereka yang mendukung jagoannya bahkan ada beberapa yang taruhan.
Motor Maura berhenti di parkiran depan cafe, Sasa turun dari motor dan segera masuk, "Sasa disini." Teriak Jeslyn, Sasa setengah terkejut dan berjalan menghampiri.
"kenapa gak nonton langsung Jes?" Jeslyn hanya tersenyum simpul memberikan bangku pada Sasa.
"kami masih tidak baik-baik Sa." Sasa mengangguk paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody untuk Senjani
Teen Fiction"jika suatu hari kamu telah menemukan orang yang kamu inginkan dan suatu hari kita menjadi asing, ketahuilah aku menyukai semua waktu yang kita habiskan bersama." - Sasa Senjani Matahari Diningrat "selama aku di sini, kamu akan selalu memiliki seseo...