[END] PF10L - FW

Bab 17-2 : Aku duduk tersenyum dan tertawa keras sendirian.

Kehidupan di asrama juga biasa saja. Memiliki cinta itu tidak membuatnya lebih menarik.

"Kalian datang di waktu yang tepat, terutama kamu si bajingan Wine."

Itu terjadi lagi. Sebelum aku bisa mencapai pintu, temanku meraih kedua tanganku dan menarikku. Jadi aku berteriak tanpa henti untuk bertanya.

"Apa itu? Apa yang terjadi?"

"Pay melihat hantu di lemari lagi."

"Hah?"

Aku kembalikan semua kewarasanku, hantu bukanlah masalah. Ketika aku ditarik ke dalam ruangan, akulah yang menenangkan kekacauan dengan kata-kata tegas, sehingga teman-teman yakin bahwa tidak ada yang dapat menyakiti mereka.

"Tidak perlu panik, cepatlah berdiri di sekitar tempat tidur dan berdoa untuknya." Setelah mengatakan itu, semua orang segera mengikuti instruksi. Lebih dari 10 orang berdiri di sekitar tempat tidur dengan Pay duduk gemetar di tengah karena dia menemukan sesuatu yang 'baik'.

"Wine, bisakah kamu menelepon untuk mencari P'Faifah?" Salah satu dari mereka meminta bantuan dengan suara gemetar.

"Tidak apa, kali ini aku akan menahannya sendiri."

"Apakah kamu bisa?"

"Mari kita coba."
(bisabisanya ni org semua percaya sama kemampuan Faifahh)

Tarik napas dalam-dalam, lalu kumpulkan keberanian untuk mencari sumber masalahnya di lemari. Aku tidak melihat hantu atau sesuatu yang mencurigakan di tempat itu. Dan aku tidak dapat menemukan jawaban apakah Pay benar-benar melihat hantu atau dia hanya menakut-nakuti dirinya sendiri.

Tetapi setelah mencapai langkah ini, pertama-tama kita harus memecahkan masalah yang ada.

"Khun, aku tidak tahu sudah berapa lama kamu di sini, tetapi kita masing-masing berada di dunia yang berbeda. Temanku sangat takut padamu. Jika kamu benar-benar mencintai seseorang, kamu tidak akan melakukan itu. Tidak akan membuat orang itu takut, tidak akan membuatnya menangis. Atau jika kamu tidak mencintai temanku, cobalah untuk membuka hatimu"

"..."

"Lihatlah sisi baik orang itu, terimalah mereka, lalu hiduplah bersama dengan bahagia."

Baik dunia orang hidup maupun dunia orang mati, tetap akan ada sesuatu yang tidak terhentikan.

"Itu karena kekuatan cinta yang seharusnya dimiliki orang terhadap satu sama lain."

Dalam sekejap mata, suasana hati Pay yang gemetar berangsur-angsur mereda dan mulai tenang. Dia menatapku, matanya gemetar. Teman-teman bergegas menelan ludah ke tenggorokan mereka, menatapnya dengan takut. Akhirnya aku menerima jawaban dari mulutnya.

"Kamu... orang itu menangis."

"Benar?"

"Yang di atas meja rias, mereka menangis."

"Ha ha."

"Itu tidak menyentuh, itu hanya rasa kasihan."

"Kekuatan cinta ayahmu!"

.....

Bangon Pochana hanyalah sebuah pub, ke mana pun kamu pergi, kami selalu kembali seolah-olah merasa pusing pada saat itu.

"Tolong berikan aku beberapa suara kesepianmu."

"Ritttttttt."

"Berharga."

"Malam ini, kuharap kita akan bersenang-senang dan berdansa sampai kita melupakan kehidupan kita bersama. Ah! 3... 4!" Ketika melodi yang menyenangkan itu dimulai, teman-temanku juga mulai membiarkan iblis dalam diri mereka keluar selangkah demi selangkah dengan cara yang tidak akan pernah kalah dari orang lain. Ada banyak orang yang ingin berpesta malam ini, karena mereka tertarik pada seluruh industri ini.