Setelah menyibukkan diri mencari kesenangan duniawi sejak pagi hingga malam, kini sudah sepatutnya disepertiga malam kita kembali kepada-Nya dengan membentangkan sajadah dan melaksanakan sholat tahajjud. Memohon maaf atas kelalaian beribadah yang kita lakukan di siang hingga malam hari akibat terlalu sibuk mengejar dunia.
Sebagian orang mungkin lebih memilih memeluk erat guling mereka dan merapatkan selimut pada tubuh mereka. Tapi tidak dengan A'iza, gadis itu memilih meyisihkan sebagian waktunya untuk menggelar sajadahnya dan melaksanakan sholat tahajjud, memohon ampunan dan meminta pada Sang Maha Kuasa agar diberikan yang terbaik menurut Allah di dalam kehidupannya. Karena tidak ada tempat meminta selain kepada Allah dan tidak ada yang lebih mengetahui yang terbaik untuk kita selain Allah Ta'ala. A'iza tidak memiliki pandangan yang luas itu sebabnya ia butuh Allah untuk mengetahui yang terbaik untuknya. A'iza pun tidak tahu apa yang akan terjadi padanya dimasa depan itu sebabnya lagi-lagi ia membutuh Allah untuk menyerahkan masa depannya. Karena sebaik-baik perancang masa depan adalah Allah SWT.
Masih di atas sajadahnya, A'iza mengambil ponsel miliknya dan membuka forum berisi orang-orang yang ingin berhijrah. Disanalah A'iza banyak mengenal orang-orang yang sama sepertinya sama-sama ingin belajar tentang Islam dan di sana pula A'iza banyak belajar tentang agama Islam.
Tanpa merasa canggung dan ragu, A'iza mengetikkan beberapa kata berisi kalimat yang ingin ia tanyakan pada forum tersebut. Sebenarnya A'iza tidak mengharap seseorang akan menjawab pertanyaannya detik itu juga karena A'iza tahu ini bukan jam dimana semua orang sedang terjaga dari tidur mereka.
-----
From : Humaira.
Menurut teman-teman, cinta seperti apa yang harus kita perjuangkan?
-----Setelah ketikan itu terkirim, A'iza mengembalikan tampilan layar ponselnya menjadi layar beranda. Niatnya A'iza akan meletakkan kembali ponselnya namun urung ketika ia mendapat balasan dari seseorang yang juga berada di forum yang sama dengannya.
-----
From : Tsaqib.
Menurut saya, cinta yang harus kita perjuangkan adalah cinta yang ketika kita mengenal dan bertemu dengannya membuat kita juga dapat menemukan Allah di tengah-tengahnya. Mencintai itu adalah mendo'akan. Mendo'akan kebaikan untuk orang yang kita cintai dan mengikhlaskan apabila Allah tidak menakdirkan dia dengan kita. Tapi jika mencintai yang kamu rasakan adalah rasa ingin dan wajib memiliki, itu bisa jadi rasa cintanya bukan dari Allah melainkan dari setan.From : Humaira.
Bagaimana dengan orang yang berpacaran?From : Tsaqib.
Humaira, pacaran itu jelas di larang oleh agama dan di benci oleh Allah. Bermaksiat memang terlihat menyenangkan. Tapi itu hanya untuk sesaat. Dan ada harga mahal yang harus mereka bayar ketika mereka memilih melakukan maksiat. Bukan dengan uang tapi dengan hal yang lebih berharga dari itu.From : Humaira.
Dengan apa?From : Tsaqib.
Mereka harus membayar dengan keberkahan hidup yang seharusnya bisa mereka dapatkan ketika mereka tidak bermaksiat. Mereka seharusnya juga bisa mendapatkan kenikmatan berdekatan dengan Allah langsung jika mereka tak bermaksiat. Dan mereka pula harus membayar dengan ketenangan diri yang seharusnya bisa mereka rasakan jika mereka tidak bermaksiat. Mereka lebih memilih menggadaikan akhirat demi kesenangan duniawi yang sementara ini. Menukarkan hal-hal indah dengan hal-hal rendahan.From : Humairah.
Lalu bagaimana jika saya mencintai seseorang?From : Tsaqib.
Jika kamu benar mencintainya, maka mintalah pada Allah tanpa harus bermaksiat. Karena bermaksiat hanya akan merugikan kamu bukan Tuhanmu.
-----
KAMU SEDANG MEMBACA
Berseminya Cinta Di Bawah Kubah Mesjid.
RomantizmIni kisah A'iza yang tanpa sengaja bertemu dengan Qaid si laki-laki paham agama yang sering melaksanakan sholat berjamaah di mesjid yang sama dengannya. Pertemuan tanpa sengaja itu pada akhirnya membuat mereka terus-menerus bertemu di tempat yang sa...