TM 21. Lebih Dekat

11 1 0
                                    

Hallo yorobun! Happy Reading 💜

'
Hari libur haruslah dimanfaatkan dengan baik, begitupun dengan Libea yang memilih untuk lari pagi di haru bebasnya ini.

Sejak pukul enam pagi ia sudah bersiap berlari sekitaran taman kampus yang tentunya ramai di hari weekend.

"Haus banget," Libea yang sudah lelah, mengambil tempat duduk di pojok taman. Ia pun lekas meminum air putihnya.

"Gimana ya kabar Nacha?" tiba-tiba terlintas di benaknya mengenai sahabatnya itu.

Semalam saat berjumpa dengan Nacha, gadis itu bercerita jika Raven sang kakak tidak setuju dengan hubungannya.

Alasan klasiknya karena Raven tidak terima dulu Jaldrean pernah mendekati Libea yang pada kenyataannya hanyalah bualan.

Namun Raven tetap menganggap bahwa Jaldrean merupakan pria playboy. Sementara dirinya jauh lebih baik dari playboy, begitu penuturan Nacha semalam.

"Andai aku juga punya sodara," guman Libea sembari tersenyum tipis.

Ia tidak mau memikirkan hal-hal yang membuatnya down. Dengan sekuat tenaga, Libea pun berusaha memasukkan afirmasi positif di pikirannya.

Berulang kali Libea mensugesti dirinya dan itu cukup membantu.

"Jangan melamun," Libea berjengkit saat seseorang menempelkan sekaleng kopi di pipinya.

"Kamu?" Libea melirik kanan kiri, sepi.

"Hm, nih." Libea menerima kopi tersebut, ia lantas sedikit menggeser posisinya agar seseorang itu bisa duduk juga.

"Makasih. Kok kamu ada disini lagi? Sama siapa?"

"Sendiri."

"Abis darimana? Atau memang ingin jalan-jalan saja?"

"Habis dari market sana," Libea mengangguk mengerti.

"Bukankah itu jauh dari hunian mu?"

"A-ah ity, aku hanya ingin sekalian olahraga. Aku juga tidak punya teman," Libea mengingat sesuatu.

"Oh iya maafkan aku." Libea tersenyum canggung.

"Libea,"

"Hm ya? Ada apa Turo? Apa kamu membutuhkan bantuan lagi?" pria yang memalsukan namanya menjadi Turo itu mengangguk dengan semangat.

"Apa? Katakan Turo," Suga yang masih tetap memakai topi dan masker mengeluarkan ponselnya dari dalam saku hoodie nya.

Ia memberikan ponselnya pada Libea yang tentu saja disambut dengan bingung oleh sang empu.

Namun satu yang Libea tau, teman barunya ini jelas orang kaya sama seperti Nacha atau bahkan mungkin lebih kaya lagi?

Sepertinya ia harus berhati-hati dalam pertemanan nya.

"Berikan nomor ponsel mu,"

"Ha?" beo Libea sedikit terkejut.

Suga mengangguk sekali, "Ya, nomor ponsel mu. Siapa tau aku membutuhkan bantuan mu nantinya. Aku tidak memiliki siapa siapa disini dan belum tau tempat ini sepenuhnya."

"Ah iya juga." Libea pun lekas menyalin nomor ponsel nya pada ponsel sejuta kalangan itu.

"Ini," ia memberikan balik pada Suga.

"Siapa nama mu? Libea?" Libea mengangguk saja.

'My Be' begitulah yang tertulis di layar ponsel Suga.

Dalam hati ia sangat senang, bahkan rasa ingin mentraktir Brick, Eras serta paman Lee Hoon semakin meningkat.

Drttt... Drttt... Drttt...

Libea menatap ponsel nya yang berada di sebelahnya, tengah berdering karena panggilan nomor asing.

"Baiklah akan ku simpan nomor mu," ia tersenyum dan mulai mengutak-atik ponsel kuno nya.

"Nama mu hanya Turo?" Suga mengangguk senang.

'Turo'

"Sudah," Libea menunjukkan nya pada Suga yang disambut senyuman masam.

Jika bukan jarena Libea, mungkin gadis ini sudah ia sembur. Sangat tidak ada romantis nya, akan tetapi Suga bisa apa? Toh ini juga kesalahannya yang baru muncul sekarang.

Baiklah nikmati saja prosesnya. Pasti akan indah secepatnya. Secepatnya, Suga tidak mau lebih lama atau menunda lagi.

•••••
Next Story Cintah

Part lengkap hanya di pdf 15.000 Rp.

The Moonlight || SUGA BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang