TM 3. Satu Langkah

45 3 0
                                    

Hallo yorobun! Happy Reading 💜

'
Suasana malam yang begitu sunyi, derap langkah Libea terdengar menggema pelan. Tepat pukul sembilan malam ia baru saja meninggalkan toko buket tempatnya bekerja.

Libea mendapat perintah untuk menyelesaikan beberapa pesanan, alhasil ia beserta dua rekannya memutuskan untuk lembur.

Drttt... Drttt... Drttt...

"He?" Libea berhenti sejenak untuk mencari ponsel lamanya di tas.

"Nacha?" tanpa pikir panjang Libea langsung menerima panggilan suara tersebut.

"Halo Libea tersayang gue!" Libea tersenyum mendengar suara Nacha seperti biasanya.

Ia pun kembali berjalan, gerbang kos kecil miliknya sudah semakin dekat.

"Gue udah nyampe di hotel Lie."

"Oh ya? Baru tadi siang kamu pamitan berangkat, eh sekarang udah sampek aja."

"Iya dong! Gue kebelet pengen ketemu sama BTS! Duh, jodoh gue i'm cooming!"

"Nacha, perlu kamu tau ya. Aku juga army, penggemar BTS garis keras. Jadi, mereka itu juga suamiku."

"Lo posesif banget sih Lie,"

"Asalkan itu berkaitan dengan BTS. Ya meskipun saat ini aku masih jadi army miskin karena cuman modal kuota doang, tapi setidaknya cintaku all in BTS. Wih anjay keren juga aku," Libea tersenyum.

Dari sekian banyaknya masalah yang datang menimpanya, ia selalu belajar dari boyband asal Korea tersebut.

Libea berusaha untuk terus tegar pantang menyerah dan yang pasti mau menerima keadaan dengan jiwa lapang.

Baginya BTS bukan hanya sekedar cahaya maupun penghibur hati, tapi bentuk spesial yang membawanya untuk terus bertahan dan bangkit dari keterpurukan.

Libea adalah army garis keras. Ia bahkan tidak terlalu memusingkan perihal asmara. Cukup melihat Idol nya itu sudah menjadikan penyemangat tersendiri bagi Libea.

"Temen gue nih, senggol dong!" Nacha menimpali takjub.

"Gue nggak sabar mau salaman sama calon masa depan!"

"Kayaknya kamu perlu tidur deh Cha, semakin ngelantur tau."

"Yee, gue bukan ngelantur ataupun halu ya! Tapi kenyataan, besok gue bakal salaman sama BTS. Kalau perlu gue ajakin selfie sekalian deh biar lo pengen,"

"Kamu tega banget sih Cha. Aku kan juga mau." Libea melemah.

"Haha lucu lo! Salah sendiri gue ajakin daftar kagak mau."

"Ya gimana ya Cha, aku aja dongo sama bahasa Korea. Bisanya cuman annyeonghaseyo, gamsahabnida dan yang paling penting salanghaeyo."

Dua manusia berbeda tempat itu tertawa keras di tengah malam.

"Yaudah kursus bahasa Korea gih, siapa tau jodoh lo beneran Suga. Kan gue juga bisa dapet rejeki nomplok. Bisa ikut viral gue, hahaha."

The Moonlight || SUGA BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang