3

96 18 0
                                    


Sementara itu di suatu kamar yang lain , yang jauh lebih besar dan mewah dengan sofa empuk nan hangat juga televisi sebesar lemari di rumah sewaan si-pencuri , duduk nyaman seorang pemuda nan tampan . nampaknya dia tengah bersantai sambil sesekali memainkan remote tv yang ada di tangannya , mengganti-ganti chanel mencari acara tv yang menarik perhatiannya. sweater lengan panjang berwarna biru tua nampak membungkus hangat tubuhnya di malam yang lumayan dingin ini .

Perhatiannya teralihkan saat pintu di ruangan itu terbuka dan nampaklah satu laki-laki lain yang terlihat sangat mencolok dengan rambut pirangnya . berbeda dengan si laki-laki yang bermalas malasan di sofa tadi , yang ini ekspresinya terlihat tak terlalu baik .

'' kau kenapa ? '' tanya Wooseok , laki-laki yang duduk di sofa

'' sakit perut , '' sahut Kibum sambil mengelus perutnya yang dari tadi terus memaksanya ke kamar mandi

Wooseok tertawa singkat , '' aku sudah sering bilang padamu kan , jangan jajan di luar sembarangan. Perutmu itu sensitif , kau kan bisa menyuruh pelayan membuatkannya disini ''

'' rasanya tidak akan sama , '' jawab Kibum yang kini telah duduk di samping kakaknya di sofa . '' lagipula semua makanan itu terlihat menggiurkan , ada banyak sekali .. mana mungkin aku bisa tahan ? ''

'' dasar .. '' Wooseok tertawa lagi . dia tak habis fikir dengan adiknya ini , sudah tahu pasti perutnya akan sakit jika dia makan sesuatu yang belum terjamin kebersihannya tapi tetap saja dia tak pernah kapok dan mengulanginya lagi .

'' oh ya , aku sudah lihat beritanya tadi . sepertinya pamerannya berjalan sukses , iya kan ?''

'' dan aku ingin bertanya padamu , dimana kau ? kenapa kau tidak datang ? ''

'' kakak tahu kan aku ini tidak suka dengan acara semacam itu ,'' sahut Kibum enteng

Wooseok menatapnya tajam .

'' benarkah ? lalu menurutmu aku menyukai semua itu ? bukannya kau yang lebih mengerti soal itu dibanding aku , seharusnya kau yang ada disana bukan aku ''

'' aku tidak punya kemampuan untuk itu , dan lagi semua orang juga lebih ingin melihat kakak daripada aku . '' ujar Kibum dengan senyum khas anak-anak yang hanya dia tunjukkan pada sang kakak

Wooseok Cuma bisa mendengus malas , '' alasan saja , kau hanya tidak mau merepotkan dirimu saja  ''

Diam-diam Kibum tersenyum kecil . tapi dia memang serius dengan perkataannya tadi . kakaknya itu seorang yang cerdas dan hampir bisa melakukan segalanya , berbeda dengannya yang lebih suka menyendiri tanpa berani tampil dimuka publik dan kurang percaya diri . ibaratnya dia lebih nyaman berada di belakang punggung sang kakak untuk mendukungnya .

'' sudahlah , jangan bicara soal pameran perhiasan itu lagi . aku sedang kesal .''

'' kau gagal menambah koleksimu lagi ? '' tanya Wooseok yang memilih tetap fokus melihat tv-nya

'' arlojiku hilang , seorang pencuri mengambilnya '' kata Kibum datar . wajahnya jelas-jelas tampak tak senang

''  dicuri ? '' ulang Wooseok yang beralih menatap Kibum sejenak sebelum kembali menonton tv yang kini menayangkan acara yang rupa-rupanya cukup menarik perhatiannya .

''ya dan kakak tahu, pencurinya itu seorang wanita . kukira.. dia masih amatiran dilihat dari cara mencurinya yang sembrono , aku hampir bisa menangkapnya tapi dia berhasil lolos ''

Tanpa mengalihkan matanya Wooseok berujar santai , '' relakan saja . kau kan bisa membuat yang baru ''

'' tidak ada barang di dunia ini yang bisa dibuat sama untuk kedua kalinya , '' balas Kibum yang rupanya masih kesal . '' aku akan terus mencari pencuri itu sampai menemukannya dan akan kuminta dia mengembalikan arlojiku ''

cinderella adventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang