7

194 35 4
                                        

Hari itupun tiba .

Hari sakral nan istimewa dimana setelah sekian lama akhirnya istana mengadakan upacara pernikahan sang Putra Mahkota . segala persiapan yang dilakukan jauh-jauh hari membuat acara ini kian istimewa sebab tak hanya dalam istana , antusiasme juga terlihat dari masyarakat yang nampak begitu menantikan perhelatan ini .

Sejak pagi serangkaian ritual telah digelar . beruntungnya Hyeonie diberi kesempatan sebelumnya untuk mempelajari rangkaian ritual tersebut sehingga meskipun sangat awam dengan segala macam hal berkaitan dengan tradisi dan adat kebiasaan kerajaan , dirinya mampu menjalani semuanya dengan baik . tak terkendala apapun .

Ya .

Kecuali mungkin Cuma satu .

Itu adalah mahkota yang harus dikenakannya . tubuhnya yang kecil ini harus beradu dengan mahkota yang serasa membebani kepalanya . sejak pertama memakainya dia sudah merasa pusing tapi demi menghormati yang lain , Hyeonie tak menunjukkan hal tersebut .

Dari satu ritual ke satu ritual lain Hyeonie lewati dengan baik . rasa pegal di leher dan pusing semakin lama semakin tak tertahan namun saat dua matanya melihat sosok Wooseok di sampingnya yang begitu tenang dan berkarisma , Hyeonie menyakinkan dirinya sekali lagi untuk bertahan dan melakukan yang terbaik .

Dia tak seharusnya kalah dari pemuda tampan itu .

Menjelang sore seluruh rangkaian adat telah selesai digelar dengan sempurna .Hyeonie merasa dirinya bebas dan bernafas lega . sedikit pusing dan pegal tak lagi dipikirkannya sebab yang lebih menyakitkan ternyata adalah kakinya .

Dilihatnya kakinya yang memar dan sedikit bengkak itu . dia menghela nafas pasrah kala teringat bahwa masih ada satu acara lagi yang harus dilakukannya . Hyeonie menguatkan dirinya sekali lagi .

.

.

Gaun berwarna putih itu sangat indah . ditambah renda dan berlian yang menghiasi sepanjang lengannya , kian membuat gaun itu begitu luar biasa cantiknya . kain yang terasa amat lembut , melekat pas nyaman di tubuhnya membuat Hyeonie bak putri di negeri dongeng .

Semua nampak sempurna , kecuali satu hal . sepatu .

Hyeonie sama sekali tak nyaman dengan sepatu hak tinggi yang disodorkan pelayan padanya tapi dia tak berani mengatakan apapun . selain karena sejak awal kakinya memang sudah sakit .

Setelah menjalani rangkaian ritual pernikahan menurut tradisi yang ada , malamnya diadakan satu perayaan lagi yang bersifat lebih privat . tamunya para kolega , kalangan bangsawan, serta beberapa kenalan dan kerabat dekat .pestanya pun digelar lebih modern .

Ruang aula diubah menjadi tempat pesta yang indah dengan aneka dekorasi juga bunga-bunga yang menebarkan harum ke seluruh penjuru ruang . di bagian depan terdapat tempat khusus seperti panggung tempat pasangan berbahagia hari itu akan melakukan ritual penyematan cincin pernikahan . rasanya kali ini Hyeonie benar-benar seperti akan menikah sungguhan .

Hyeonie berkeringat dingin ketika pelayan mengantarnya masuk . dua kakinya seakan tak menapak tanah saking gugupnya mengetahui semua mata kini tertuju kepadanya . Hyeonie mencoba bernafas perlahan di tengah debaran jantungnya yang menggila , lalu dia melihat Wooseok.

Di depan sana pria itu sudah menunggunya dan untuk beberapa waktu Hyeonie seakan lupa pada kegugupannya , memandang penampilan Wooseok yang tampan . di mata Hyeonie , ada cahaya-cahaya berpendar di sekeliling pria itu membuat sosoknya terlihat bak seorang malaikat . Hyeonie jadi membayangkan kalau saat ini adalah acara pernikahan pangeran di kerajaan dongeng .

Acara dimulai dengan sedikit prakata dari Yang Mulia sekaligus memberikan wejangan-wejangannya untuk sang anak . setelah itu ada beberapa tamu penting yang juga ikut memberikan selamat dan nasihat sementara Hyeonie mulai merasa tak nyaman dengan kakinya.

cinderella adventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang