12

158 35 12
                                    

Hari hampir tengah malam saat Wooseok menerima pesan singkat itu . dia termenung beberapa lama sebelum akhirnya memutuskan meninggalkan kamar . sebelum benar-benar keluar , dia menyempatkan berhenti sejenak di depan kamar Hyeonie . menatap ke arah pintu seolah matanya bisa menembus ke dalamnya dan melihat sosok Hyeonie yang tidur nyenyak di kasurnya . perasaannya menghangat dan senyum-pun tercipta di wajahnya . 

angin dingin malam yang berhembus pelan menyadarkannya akan tujuan yang tertunda , dengan sedikit enggan dia meneruskan perjalanannya .

Suasana di luar benar-benar dingin hingga membuat siapapun memilih berada di kamarnya masing-masing kecuali tentu saja Wooseok yang memaksakan dirinya berada di luar rumah di tengah keadaan begini . bahkan sweater putih tebal yang membungkus tubuhnya seakan tak berguna banyak , tapi ya .. dia punya keyakinan dia harus datang . memastikan untuk sekian kalinya bahwa semua akan selesai malam ini juga .. benar-benar selesai .

'' ada apa kau ingin bertemu denganku ? '' tanya Wooseok tanpa sedikitpun berniat basa-basi ketika melihat gadis yang berdiri membelakanginya itu .

Jihyun menoleh , tersenyum dan menunjukkan wajahnya yang sayu . berbeda dari biasanya , dia nampak lelah dan lemas namun meski begitu dia tetap tersenyum .

'' apa aku tidak boleh menemui orang yang kusukai ?'' tanyanya balik

Wooseok mendesah kecil . seperti sudah menduga . sama lelahnya dan lebih lelah jika harus kembali membahas masalah yang sama .

'' kau tahu kau tidak boleh bersikap seperti ini . lebih baik kau segera masuk , disini sangat dingin '' balas Wooseok terkesan acuh . dia sudah akan berbalik saat suara Jihyun mencegahnya

'' kau mengabaikanku ? ''

Wooseok terdiam di tempatnya berdiri .

raut sedih memenuhi wajah cantik itu , menggambarkan jelas betapa menderitanya dia sekarang .

'' apa aku sudah tidak berguna lagi untukmu jadi kau meninggalkanku ? '' tuduh Jihyun .

Wooseok tak bisa berkata-kata .

'' aku tahu kau tidak menyukai perbuatanku ini,  tapi aku tidak punya pilihan . sulit bagiku untuk bisa bertemu denganmu .. dan kau juga menghindariku . aku hanya ingin bertemu denganmu Wooseok .. aku rindu padamu .. '' tetes-tetes air mata itu jatuh dari dua matanya yang sembab basah

'' aku sudah pernah bilang padamu sebelumnya , sudahi perasaanmu itu . jangan terlalu banyak berharap padaku karena aku tidak bisa menjanjikan apa-apa padamu , ''

'' apa kau pikir ini kemauanku ? terus-menerus tersiksa karena cinta yang tak berbalas ? ini bukan keinginanku Wooseok .. tapi demi dirimu , aku rela menyimpan sakit ini . karena dirimu .. aku rela jikapun harus menjadi kekasih rahasiamu , dan bahkan .. demi cintaku padamu aku juga rela untuk menjadi yang kedua bagimu .. ''

Wooseok membelalakkan matanya terkejut . tidak pernah menyangka kata-kata semacam itu terucap dari mulut seorang Jihyun .

'' kata-katamu itu .. membuatmu terlihat begitu menyedihkan , apa kau sadar ? '' suara Wooseok terdengar begitu dingin dan tatapannya menajam marah .

Jihyun kian tersedu tapi Wooseok sama sekali tak terpengaruh dengan semuanya. dia selama ini menempatkan Jihyun di posisi yang istimewa , sosok cerdas yang selalu mampu membuatnya terkagum-kagum tapi perkataannya barusan seakan meruntuhkan semua penilaiannya . dia kecewa .

'' sebaiknya kau lupakan semua ini dan mulailah hidupmu yang baru . sama sekali tak ada harapan untuk kita .. jadi berhentilah '' tambah Wooseok 

'' apa semua pria sepertimu ? '' tanya Jihyun tiba-tiba . rasa sedih , kecewa , juga marah tergambar di wajahnya . '' apa semua pria dengan begitu mudahnya melupakan orang yang lama dekat dengannya begitu mendapat cinta yang baru ? ''

cinderella adventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang