'' aku senang kau mau datang , tadinya kupikir kau tidak akan datang memenuhi undanganku? ''
'' kenapa aku tidak mau datang ? '' tanya Hyeonie balik
'' karena kau marah atau kesal padaku ? '' tebak Jihyun tanpa basa-basi
'' marah padamu ? kenapa aku harus marah ? '' tanya Hyeonie yang masih bingung dengan maksud ucapan wanita yang mengundangnya untuk minum teh itu.
Jihyun tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang putih dan rapi , rambut panjangnya diikat ke atas yang justru menambah kadar kecantikannya .
kesan Hyeonie tentangnya sejak awal tidak berubah , wanita itu selalu tampak cantik mempesona bagaimanapun tampilannya . tidak hanya orangnya bahkan rumah yang dihuninya ini-pun ikut menampilkan kecantikannya , walau jauh lebih sederhana dibanding rumah yang lainnya . semua ini pastilah berkat campur tangan penghuninya yang pintar menata rumah .
'' aku mengerti kalau kau merasa tak nyaman dengan bisik-bisik beberapa pegawai tentang pengangkatanmu sebagai direktur yang baru . perbuatan mereka memang salah tapi hal semacam itu wajar terjadi , mereka yang merasa sudah begitu lama bekerja disana lalu tiba-tiba harus dipimpin oleh orang baru . tapi kau jangan terlalu memikirkannya , seiring dengan berjalannya waktu mereka juga akan bisa menerimamu . akupun mengalami hal yang sama saat pertama kali bergabung disana , ''
'' masalahnya aku tidak sepintar dirimu .. , aku merasa kalau yang mereka katakan benar adanya . pimpinan mereka harusnya seorang yang cerdas dan banyak pengalaman buka orang bodoh sepertiku yang sama sekali tidak tahu apapun tentang bisnis ini .. '' cerita Hyeonie sedikit mengadu . entah mengapa dia sudah merasa nyaman untuk bicara banyak dengan Jihyun , mungkin karena sikap terbuka dan ramah yang Jihyun tunjukkan .
'' dan aku tebak kau sudah belajar banyak karena itu kan ?''
'' belum seberapa .. aku tidak yakin aku bisa mengejar atau tidak ,'' sahut Hyeonie setengah putus asa
'' mungkin memang kau tidak punya kemampuan seperti itu , tapi kau punya sesuatu yang jauh lebih besar yang tidak dimiliki siapapun disana ''
'' eh ? memang apa yang kupunya ?'' tanya Hyeonie mulai tertarik
Jihyun tersenyum kecil , '' kekuasaan . '' jawabnya yakin . '' kau tidak harus memiliki kemampuan itu kalau kau punya kuasa untuk membuat orang lain melakukannya untukmu ''
'' maksudmu ..? aku belum mengerti , kuasa apa ?''
'' mudah saja . kau hanya perlu membuat mereka percaya dan segan padamu , tunjukkan kalau kau pemimpinnya maka semuanya akan teratasi ,''
'' benarkah ?''
'' apapun itu , Yang Mulia sudah mempercayakan Yayasan padamu artinya beliau percaya kau bisa melakukannya . ''
Hyeonie hanya diam memikirkan semua kata-kata Jihyun tapi walau sudah berusaha sangat keras tetap saja dia masih sulit mengerti maksudnya , padahal Jihyun telah berbaik hati membantu menyemangatinya .. apakah memang sejauh itu perbedaan kepandaian mereka ?
Saat Hyeonie tengah kalut dengan pikirannya sendiri , seseorang masuk dengan nampan di tangannya . dia meletakkan masing-masing secangkir teh panas di depan Jihyun dan dirinya . setelah berterima kasih barulah Hyeonie ingat dia adalah wanita yang sama yang menemani Jihyun waktu itu .
'' ini pengasuhku sejak kecil , dia sudah seperti ibu bagiku .. '' Jihyun memperkenalkan wanita paruh baya itu pada Hyeonie . dia tersenyum ramah pada Hyeonie dan Hyeonie balas tersenyum padanya .
'' ayo di minum , '' kata Jihyun lagi
Dan barulah Hyeonie menyadari apa yang ada di cangkir Jihyun bukan teh seperti yang biasa dia minum , dari aromanya jelas sekali itu bukan teh tapi lebih mirip seperti bau obat-obatan walau segar sekali aromanya .

KAMU SEDANG MEMBACA
cinderella adventure
Storie d'amoresebuah peristiwa tak terduga membawa Hyeonie, seorang gadis yang penuh semangat namun agak ceroboh , pada sebuah kehidupan baru yang selama ini hanya ada dalam bayangannya semata . ditengah segala kerumitan yang terselip pula kebahagiaan itu , akhir...