20

229 41 8
                                        

Jihyun yang disebut-sebut namanya nampak tak terlalu menanggapi , dia sudah benar-benar putus harapan dan tak lagi memperdulikan keadaan  sekitar .

'' kau tidak perlu membela majikanmu sampai menjadikan dirimu sebagai penggantinya , bangunlah '' perintah Raja tapi pelayan itu bersikeras menolak

'' tidak , nona tidak bersalah . sayalah yang melakukan ini semua .. , saya tidak memiliki siapapun selain nona . dia segalanya bagi saya .. saya tidak bisa melihatnya terus bersedih dan menangis setiap malam .. nona begitu baik , dia menyembunyikan semuanya . dia tidak ingin ada yang tahu tentang kesedihannya tapi saya .. saya tahu semuanya ..''

'' nona tidak bahagia , dan saya tidak bisa membiarkan itu terjadi . saya menyuruh orang untuk membuat nona Hyeon tidak pernah sampai di rumah ini tapi gagal , dia tetap datang dengan selamat dan nona sangat menderita setiap kali melihat Pangeran Wooseok dan Nona Hyeon bersama .. jadi saya ingin memberinya peringatan dengan racun yang bisa melumpuhkan , dan saya semakin sedih .. ketika melihat nona pulang dengan air mata mengalir tiada henti . dia bilang Pangeran meninggalkannya dan lebih memilih Nona Hyeon .. nona ingin membunuh dirinya sendiri , jadi sayapun mengambil anak panah itu dan memanahnya , saya berharap itu akan langsung menembus dijantungnya , tapi tidak terjadi ''

Seisi ruangan nampak begitu terkejut dengan semua pengakuan wanita paruh baya itu .

'' nona tidak tahu apapun , dia mengakui semuanya karena putus asa .. dia ingin menghancurkan hidupnya sendiri .. tolong jangan biarkan Yang Mulia , anda harus menolongnya .. ''

Pelayan itu terus menangis tapi tidak satupun yang berniat menenangkannya . semua terlalu bingung hingga tak tahu harus bagaimana . semua kenyataan ini .. semua pengakuan ini .. begitu membingungkan dan mengejutkan .

Akhirnya mereka memutuskan menyerahkan masalah ini pada pihak keamanan istana untuk menyelediki lebih lanjut . dan demi keamanan Jihyun dan pelayannya dibawa kembali ke rumahnya dan dijaga ketat . tapi sebelum itu , Wooseok sempat berbicara sebentar dengan Jihyun .

'' kenapa kau melakukan ini semua ? terlihat sama sekali bukan dirimu .. '' tanya Wooseok datar dan terkesan dingin . sebagian dirinya membenci Jihyun karena berusaha mencelakai kekasihnya tapi sebagian lagi dia masih menghargai Jihyun sebagai sahabat masa kecilnya .

'' kenapa ? kau mulai perduli padaku ? ''

Wooseok tak menyahuti .

Jihyun tersenyum sedih ,'' kau jangan khawatir , aku sudah siap untuk semua ini . setidaknya .. akupunya kenangan masa-masa indah berdua bersamamu .. aku tidak menyesal telah membuntutimu sejauh itu hanya agar bisa berduaan denganmu . aku tidak akan melupakan itu.'' dia menatap Wooseok lekat-lekat seolah ingin menyimpan kenangan wajah pria itu sebanyak yang dia bisa

'' aku tahu sudah tidak punya harapan lagi denganmu .. karena itu , dengan cara inilah aku menyerah ''

Wooseok tetap diam , hanya membalas tatapan itu sekilas lalu tanpa berkata sepatah katapun dia berbalik pergi dan hanya meninggalkan suara sepatunya yang mungkin jadi yang terakhir kali bagi Jihyun untuk didengarnya . wanita itu menangis dalam diam .

.

.

Kamar rumah sakit terasa sunyi , hanya terdengar lirih suara alat pemantau detak jantung yang memberitahukan bahwa si pasien masih bertahan . meskipun demikian aura rumah sakit yang menyedihkan selalu bisa membuat siapa saja merasa ketakutan .. takut akan rasa sakit dan kehilangan .

Wooseok menggenggam satu tangan Hyeonie yang tak terpasangi infus , menatap wajah yang pucat dan lelap itu , membelai halus punggung tangannya dengan satu tangannya yang lain . tatapan mata yang biasanya selalu penuh semangat dan energi itu .. pada saat ini berubah lemah dan sayu ..

cinderella adventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang