ILYBILG Bab 34

335 37 12
                                    


Bab 34

2600 an kata, ternyata bab ini lebih panjang dari perkiraanku, jadi kupotong lagi 😭

Jangan lupa vote dan komennya, biar aku semangat nulis 🫶

Ini aku edit sampai setengah satu pagi. Yuk vote yuk, tinggalkan jejak,  biar di akhir chapter 1 ini bisa dapat 1k vote, biar aku senang gitu 🫶

🍀🍀

Ditinggalkan sendirian di kamar, sepi, tidak ada yang bisa diajak bicara, membuat Samudra tidak bisa lagi menahan kantuk. Ia memberikan batas, jika dalam setengah jam Niskala tidak kembali, akan ia tinggal tidur.

Sepuluh menit setelah batas toleransinya habis, ia akhirnya mematikan lampu utama, menggantinya dengan yang lebih remang dan merebahkan diri di kasur yang empuk.

Ia belum mencapai deep sleep ketika ponselnya berdering terus-terusan.

Niskala: Sam, buka pintunya. Gue nggak bisa tidur di kamar lo.

"Hawa kamar lo itu nggak enak banget, sumpah, kaya ada yang ngawasin gue gitu." Niskala menyerobot masuk walaupun pintu belum sepenuhnya terbuka."Jangan-jangan lo pindah karena ada hantu ya? Kok nggak bilang sih dari tadi?" dumelnya sambil menurunkan barang dari pelukannya ke meja.

Samudra mengedikkan bahu sebelum kembali mengunci pintu.

"Lo bisa lihat hantu ya?" Niskala mengusap-usap lengannya, masih merinding. "Dulu, pas habis kecelakaan itu, gue jadi bisa lihat hantu. Terus gue dibawa ke orang pinter buat nutup mata batin. Gue tuh pernah lihat anak kecil yang itu lho, yultu, pocica, kun ..."

"Heh, heh, heh." Samudra memotong cepat. "Jangan disebut-sebut, nanti dateng. Hush, jangan bahas-bahas begituan. Tidur aja sana." Saat ia mulai tenang, Niskala malah membahasnya. "Hantu apaan, nggak ada, gue ke sini karena wifinya lemot."

Niskala naik ke ranjang dan menghidupkan TV. Sudah hampir jam satu malam, demi mencegah sesuatu yang tidak diinginkan, lebih baik tidak usah tidur lagi. Ia juga sudah tidur beberapa jam tadi.

"Nggak mau tidur?" Samudra sudah kembali berkutat dengan iPad-nya.

"Udah nggak ngantuk," sahut Niskala sambil mencari tontonan. Pilihannya jatuh pada drama Korea di netflix.

"Oh."

"Lo nggak tidur?" Niskala mengacungkan stun gun. "Lo lagi menyusun rencana baru, setelah yang tadi gagal?"

"Gue udah nggak ngantuk gara-gara lo bangunin paksa. Kalau mau nonton, nonton aja, nggak usah gangguin gue." Samudra hampir melempar iPad-nya ke meja, kesabarannya sungguh sedang di uji.

"Awas ya lo kalau berani mendekat ke sini, gue bikin lo nggak bisa ngelihat." Niskala mengancam dengan semprotan lada.

Samudra berpindah ke sofa yang memunggungi Niskala, tidak ingin meladeninya. Selama beberapa saat tidak ada lagi pembicaraan, mereka tenggelam di dunia masing-masing.

"Oh my God, oh my God." Niskala memukul-mukul bantal, gemas dengan adegan di layar TV. "Sam, di situ ada kopi nggak? Bagi dong."

Samudra merogoh plastik, seingatnya ia membeli sekaleng kopi. "Ambil." Ia sendiri membuka bir beralkohol rendah.

Niskala dengan sigap menangkap kaleng kopi yang dilemparkan Samudra. Kembali menonton dengan heboh karena si male lead yang tsundere akhirnya menyatakan cinta setelah tarik ulur di beberapa episode sebelumnya.

I Love You But I'm Letting Go Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang