ILYBILG bab 11

321 25 6
                                    


Bab 11

3k kata, enjoy 🍀🍀

"Terima kasih, Pak." Niskala mengangguk pada sopir taksi yang membantunya menurunkan koper. Ia akhirnya kembali ke rumah setelah menikmati hidup selama sepuluh hari. Makan enak, tidur, jalan-jalan tanpa perlu memikirkan sisa saldo di rekeningnya dan juga tumpukan pekerjaan yang menanti setelah ditinggal cuti. Beratnya naik empat kilo dan kulitnya jadi lebih cokelat.

"Standing next to you, standing in the fire next to you, oh." Ia bersenandung riang sambil menyeret kopernya. "You know it's deeper than the rain, it's deeper than the pain."

"Baru pulang, Bu?" Seorang laki-laki yang sedang sibuk dengan sekarung media tanam dan beberapa pot menyapanya.

"Eh, iya." Niskala agak kaget. Ia kira rumah kosong karena Segara dinas di luar kota dan kata Segara, karena Samudra tidak pamit padanya, Samudra pergi ke Nepal. Ia curiga si Samudra itu mungkin ikut seven summit karena sering pergi ke Nepal. "Siapa ya?"

"Saya Umar, tukang kebun dari rumah Pak Tenang." Umar melepas kaus tangannya dan mereka bersalaman.

Niskala ber-oh pendek, baru ingat tiga hari sekali ada orang yang datang untuk bersih-bersih.

Robot vacuum cleaner tengah berjalan ke sana ke mari saat ia masuk. Lantai bawah tampak lebih berkilau dari saat ia tinggalkan.

"Alexa, turn on eh, turn off the vacuum cleaner, please." Terdengar suara bahasa Inggris dalam logat jawa merintah asisten virtual yang mau tidak mau membuat Niskala menahan tawa. "Alexa, turn on the difusser, cah ayu."

"Hazel, jangan naik ke situ, nanti jatuh." Seorang wanita berusia sekitar lima puluhan tengah sibuk mengelap kitchen island. "Hazeel ..."

Niskala mengangguk saat mereka bertatapan. Ia belum sempat tanya siapa itu Hazel, dan melupakannya sepanjang liburan.

"Bu Niskala ya? Sudah pulang ya? Maaf saya nggak ngabarin dulu kalau mau bersih-bersih." Wanita itu mendekat. "Saya asisten rumah tangga dari rumahnya Pak Tenang. Nama saya Nuraini, biasanya dipanggil Bude Nur, kalau mau panggil Bibi Nur ya boleh saja."

Oh, jadi ini yang namanya Bude Nur, Bude Nur itu? Apa dia pengasuhnya Hazel?

"Iya betul, saya Niskala." Niskala mengulurkan tangan lebih dulu. "Istrinya Mas Samudra."

"Mau saya bantuin bawa kopernya, Bu?"

"Nggak usah, nggak usah, biar saya bawa sendiri aja."

"Nggak apa-apa lho, Bu. Kalau Ibu butuh apa-apa panggil saya saja."

"Nggak usah, Bude terusin aja ker... "

Klontang.

"Hazeeel." Bude Nur terbirit-birit ke dapur. "Sudah dibilangin jangan di situ, apa yang pecah?"

Niskala bergegas menyusul, sepertinya suara beling beradu dengan lantai, harus hati-hati agar tidak ada yang terluka.

"Kamu mecahin piring lagi kan? Aduh Hazel, mumet aku bisa dimarahi Pak Samudra. Sini Bude gendong aja kamu biar nggak ke mana-mana."

I Love You But I'm Letting Go Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang