Allow Everyone ~~
Apa kabar weekend nya, lancar ga? yang lagi kumpul sama keluarga have fun iya, yang lagi menulis semangat. Pokoknya harus tetap semangat untuk kalian semua💗•••
Di tengah percakapan yang mulai mereda, dari kejauhan, sosok lain muncul di ujung taman. Reyga, sahabat lama Alfarizi, yang selama beberapa bulan terakhir berada di luar kota untuk pekerjaan, berjalan mendekat. Langkahnya santai namun tegas, dan ketika ia melihat Devan dan Alfarizi duduk bersama, senyumnya muncul, meski sorot matanya menyiratkan seolah-olah ia sudah tahu bahwa situasi di antara mereka berdua tak sepenuhnya biasa.
Reyga menghampiri mereka berdua. "Bro!" Sontak Alfarizi dan Reyga menatap Reyga secara bersamaan.
Devan menghembuskan nafas beratnya. Reyga bingung dengan mereka berdua.
"Hey bro, udah balik aja lu." Alfarizi memecahkan keheningan diantara mereka.
"Iya, kerjaan gue udah selesai."
"Gimana lancar?"
"Alhamdulillah, Ada apa nih?" Reyga menatap Alfarizi dan Devan secara bergantian. "Sepertinya ada topik yang mulai panas?!"
"Semenjak lo pergi, kita berdua selalu mendapat kesalahpahaman." Ujar Devan.
Alfarizi menyenggol Devan, dia tidak mau kalau Reyga mengetahui masalah mereka berdua, nanti semakin menambah beban pikirannya.
"Maksud lo apa !!"
"Gue sama Al, terjebak kedalam perasaan."
"Kalian masih memikirkan Charlotte??" Reyga memastikan kepada mereka berdua. "Charlotte itu butuh ruang, kalian jangan mendesaknya !!" Sambung Reyga.
Alfarizi menundukkan kepalanya. Meskipun ia sudah lama bersahabatan sama Reyga, Alfarizi tetap takut padanya.
"Gue paham, Rey." Saut Alfarizi.
"Terus kalian mau apa??"
"Kita mau memberikan ruang untuk Charlotte, dan kita tidak akan mendesaknya lagi."
"Bagus." Reyga menepuk bahu Alfarizi. "Gentleman."
Dari kejauhan terlihat sosok Charlotte yang menghampiri mereka. Charlotte berlari dan memeluk Reyga. "Ega." Reyga menggendong Charlotte sambil memutarkan tubuhnya.
Reyga menurunkan Charlotte. "Ega, apa kabar??"
"Aku baik, Ca." Jawab Reyga.
Charlotte melihat Al dan Dev dibelakang Reyga. Ia tidak memperdulikan mereka semua. "Ega, kok ga ngabarin Aca dulu sih. Kenapa mereka duluan yang tau, ga adil !!" Gerutu Charlotte sambil merajuk pada Reyga.
"Maaf, Ca. Aku terburu-buru tadi."
Charlotte melirik kepada mereka sambil bertanya. "Kalian pasti ngomongin aku iya??"
"Ga, kepedean banget." Ejek Alfarizi untuk Charlotte.
"Ih, Ega. Al ngejek Aca."
"Merinding tubuh gue, gue cabut dulu aja iya." Saut Dev, kemudian Devan meninggalkan mereka berdua.
Al memegang tangan Reyga dan Charlotte. "Ayo sekarang kita quality time, mumpung Reyga sudah kembali."
"Ayo." Jawab Charlotte dengan senang hati.
"Kan kan kebiasaan kalian." Keluh Reyga terhadap mereka berdua.
"Reyga yang nyetir." Pinta Charlotte.
"Al, juga bisa nyetir."
"Tapi Al nyetirnya ngajak mati."
Reyga menaruh tangannya ke kepala Charlotte. "Lagi sehat kan?"
"Alhamdulillah, sehat."
"Lu racunin apa?" Reyga menatap tajam Alfarizi.
"Tatapan lu seolah-olah nuduh gw." Keluh Al.
"Iya, kan selama ini, Aca sama lu bego."
"Dia sendiri kecentilan." Dia menyentil kepala Charlotte hingga berbunyi
PLTAKKK...
Charlotte terkejut. "AL !!" Charlotte menyikut perut Al.
"Haduh." Al meringis kesakitan.
Kini mereka bertiga menghabiskan quality time mereka, dan saling berbincang satu sama lain.
"Sepertinya, aku harus membuka hati deh.."
Reyga dan Al terkejut mendengarkan Charlotte barusan.
"Hah?"
"Iya, Al."
"Bukannya lu mau fokus ke karir??" Saut Reyga.
"Gw sadar, gw egois harusnya ga begini caranya, gw juga butuh pendamping hidup."
"Lu ngomong apa?!" Reyga mendekatkan telinganya ke Charlotte.
"Maafin Aca, Aca mau pulang kampung dulu, karena mau dijodohin."
"Siapa yang nyuruh lu?!" Reyga dengan sigap siap menghantam orang yang menekan sahabat tercintanya itu.
"Saudaraku, dia sedang terlilit hutang, sebagai gantinya ia menjodohkan ku dengan pria yang tidak aku cintai."
"Kenapa lu mau??" Ucap Al.
"Karena kita di dunia cuman hidup berdua, orang tua ku sudah meninggal, kakak ku sudah menikah, dia tidak ingin adiknya berlalu lalang sendirian."
"Kita akan mengantarmu ke kampung, iya kan Al." Ucap Reyga.
"Iya, kita tidak bisa membatalkan pernikahanmu setidaknya kita bisa melindungi mu." Saut Alfarizi dengan suara gagah nya itu.
Charlotte tiba-tiba meneteskan air matanya, ia tidak tau apa yang akan terjadi esok hari. Dia benar-benar tidak mengerti.
Jangan lupa vote and coment, see you next part Reader's😍❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
HEY CHARLOTTE
Teen FictionSeiring berjalannya waktu, Charlotte, Alfarizi, dan Reyga menjalin persahabatan yang tak terduga. Mereka saling melengkapi di tengah keheningan dan kerapuhan masing-masing. Alfarizi selalu menjadi penghibur di antara mereka, sementara Charlotte dan...