HC 21

6 1 0
                                    

Hallo gais, Apa kabar nih? Good ? Alhamdulillah. Siapa yang nungguin part selanjutnya, sini-sini mimin kasih tau...
•••

Keesokan harinya Reyga bangun lebih awal dari biasanya. Biasanya, Charlotte yang selalu lebih dulu terjaga, menyiapkan sarapan untuk keluarganya, namun kali ini ia terbangun dengan aroma harum yang memenuhi ruangan. Dengan mata masih sedikit mengantuk, Charlotte tersenyum samar ketika menyadari bahwa Reyga sudah tidak berada di tempat tidur.

Charlotte turun dari tempat tidur, mengenakan baju piyama berwarna pink, lalu berjalan menuju dapur. Di sana, ia melihat pemandangan yang cukup langka. Reyga, dengan celemek bergambar karakter kartun yang konyol, sedang sibuk mengaduk adonan pancake di dapur. Wajahnya serius, seolah-olah sedang menangani proyek penting, tetapi sesekali senyum kecil muncul di sudut bibirnya.

"Mas Reyga, kamu sedang apa?" Tanya Charlotte setengah terkejut, setengah tertawa melihat pemandangan tak biasa itu.

Reyga menoleh sebentar, tersenyum lebar melihat Charlotte berdiri di pintu dapur. "Selamat pagi, sayang," jawabnya dengan nada ceria, sambil kembali mengaduk adonan pancake. "Aku sedang mencoba sesuatu yang baru. Pikirku, mungkin sudah waktunya aku yang menyiapkan sarapan. Bagaimana menurutmu?" Reyga meliriknya dengan pandangan penuh harap.

Charlotte tertawa kecil dan berjalan mendekat, melingkarkan lengannya di pinggang Reyga dari belakang. "Aku suka inisiatif mu, Mas. Tapi, kapan terakhir kali kamu masak?" Candanya sambil memandangi bahan-bahan yang tersebar di meja.

Reyga terkekeh, "Yah, itu mungkin detail kecil yang tidak perlu diingat. Tapi hari ini, aku janji hasilnya akan luar biasa." Dia menoleh ke Charlotte dengan mata berbinar, menunjukkan kepercayaan dirinya yang mungkin sedikit berlebihan.

Charlotte menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "Baiklah, aku akan duduk dan menunggu hasil karya chef Reyga." Ia lalu menarik kursi di meja makan dan duduk sambil memperhatikan Reyga yang mulai menuang adonan ke wajan.

Sambil menunggu pancake pertama matang, Reyga berbicara lagi, kali ini suaranya lebih lembut. "Sebenarnya, aku hanya ingin melakukan sesuatu yang istimewa untukmu. Kamu sudah selalu sibuk dengan pekerjaan dan mengurus rumah, jadi aku pikir hari ini biarkan aku yang mengurus sarapan."

Charlotte merasa hangat mendengar itu. "Mas Reyga, kamu selalu tahu cara membuat hari-hariku lebih baik," Ucapnya lembut.

Tak lama kemudian, pancake pertama selesai, dan Reyga dengan bangga menyajikannya di atas piring. Meski bentuknya agak tidak beraturan, Charlotte tetap tersenyum lebar. "Ini... agak unik," Katanya dengan nada menggoda.

Reyga tertawa keras. "Unik itu bagus, kan? Tunggu sampai kamu mencobanya!"

Charlotte memotong sepotong pancake, mencicipinya, dan meskipun rasanya mungkin tidak sempurna, dia berkata dengan tulus, "Enak sekali, Mas. Terima kasih."

Reyga tampak lega, lalu mengambil tempat di samping Charlotte. Mereka berdua duduk menikmati sarapan sederhana yang terasa begitu istimewa, berbicara tentang hal-hal ringan dan tertawa bersama. Itu adalah momen kecil, tapi bagi mereka, momen seperti itulah yang membuat hidup terasa penuh cinta.

Saat Charlotte dan Reyga tengah menikmati sarapan mereka, terdengar suara bel pintu. Charlotte menoleh, sedikit bingung. "Siapa yang datang sepagi ini ya?" gumamnya. Reyga bangkit dari kursinya, berjalan menuju pintu sambil berkata, "Aku yang buka. Kamu duduk saja, sayang."

Begitu pintu terbuka, di sana berdiri seorang perempuan dengan senyum cerah di wajahnya. "Surprise!" katanya sambil melambaikan tangan. Charlotte yang mendengar suara itu langsung mengenalinya, dan ia bergegas menghampiri.

HEY CHARLOTTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang