SELAMAT DATANG DI LAPAK KETIGA AKU......
SEMOGA KALIAN SUKA DENGAN CERITA INI YAAA.
PEMBACA GELAP DI HARAP MENJAUH!!!
NOTE; JIKA ADA KESAMAAN TEMPAT, NAMA, DLL. ITU TAK DI SENGAJA DAN HANYA KEBETULAN SEMATA.LALU JIKA KALIAN TAK SUKA DENGAN CERITA INI BISA LANGSUNG DI SKIP, JANGAN MENINGGALKAN KOTORAN DISINI.....
TAK USAH KOMEN JIKA TAK SUKA.
BOLEH MENASEHATI ASAL BAIK!!!!
Cerita ini murni pemikiran saya!!!
Plagiat di larang mendekat.
Happy reading
°°°°°°°°°°°
Eropa city.Seorang gadis dengan wajah berseri-seri nya menatap satu persatu benda yang di pamerkan di musium. Sesekali dirinya memfoto guna untuk menyimpan nya sebagai dokumentasi.
Gadis itu adalah Agnes yang masih berusia 20 tahun, pekerjaan nya hanya tentang sejarah. Tak ada kata lelah jika belajar sejarah. Entah lah dirinya merasa senang.
Di tangan nya juga memegang sebuah buku kuno yang berjudul angler vic. Buku itu berisi sejarah kuno pada abad ke-5, tentang kisah perjalanan cinta raja dan ratu.
Walau bukan era mereka lagi, tapi pihak pemerintah memutuskan untuk membuat musium angler. Dimana peninggalan mereka di pajang di setiap sudut musium. Kisah percintaan mereka akan membuat siapa saja yang mengetahui nya akan tersentuh, dan iri. Sampai-sampai ada film yang menceritakan kisah mereka.
"Agnes." Panggil nya.
"Ada apa Clara?." Balas nya.
"Kau sudah membaca buku cerita tentang angler?." Tanya Clara.
"Tentu, itu cukup menarik. Aku menyukai nya." Agnes menatap Clara berbinar.
"Haha, sudah ku duga kau akan suka." Balas Clara.
"Setelah membaca ini aku ingin menjadi permaisuri zela." Agnes memandangi sebuah lukisan yang di pajang di musium, tak lain adalah permaisuri zela.
"Semua wanita pasti ingin menjadi dirinya, Agnes." Balas Clara.
"Kau benar, dia sangat di manjakan oleh sang raja. Bahkan saat kematian nya sang raja membuat kan tempat khusus untuk pemakaman ratu zela." Agnes menjelaskan kepada Clara dengan semangat.
Clara terkekeh mendengar ucapan temannya. "Tapi di balik kisah romantis ini, ada seseorang yang tak di anggap."
"Maksud mu?." Heran Agnes. Dirinya cukup bingung dengan ucapan Clara.
"Lupakan saja, lebih baik kita kembali hari sudah mulai sore." Clara menatap langit yang mulai berubah menjadi jingga ke oren.
"Baiklah, ayo." Agnes mulai berjalan bersamaan dengan Clara meninggalkan musium angler.
Mereka berdua mulai menyusuri jalanan yang masih ramai. Sesekali Agnes masih memikirkan ucapan Clara yang mengganjal dalam pikirannya. Agnes bisa saja bertanya kepadanya tapi mengingat sifat Clara yang tak suka berbicara dua kali, Agnes memilih diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Become Empress
ФанфикDi baca dulu, di jamin bakal naksir sama ceritanya hehe. Pernahkan kalian membayangkan jiwa kalian terlempar ke masa zaman kerajaan dulu. Sulit di percaya bukan? Kisah ini terjadi kepada Agnes, ia berusia 20 tahun. Hidup nya jika tak tentang sejara...