"Permaisuri, bangun lah."
Suara seruan itu membuat tidur panjang Selly terusik, dirinya tak tau ini jam berapa karena di dunia ini belum ada yang namanya jam. Mungkin abad ke-6 sudah mulai di temukan nya seperti jam dan listrik.
Sambil mengucek matanya Selly menatap Sifa yang tengah berdiri tegap di samping ranjangnya.
"Ada apa Sifa, ini masih terlalu dini." Serak Selly saat melihat di luar jendela yang masih tampak gelap.
"Yang mulia raja menyuruh anda untuk bersiap-siap karena akan berpergian mengurus desa sebrang yang tengah di landa masalah." Jelas Sifa.
"Astaga, harus kah aku?." Tanya Selly malas.
"Tentu, sudah sepatutnya anda ikut berpartisipasi dalam hal ini." Sifa menatap ratu nya sembari tersenyum.
"Baiklah, bantu aku bersiap-siap." Selly beranjak dari tempat tidur nya.
°°°°°°°°
Di dalam kereta hanya ada keheningan, tak ada yang membuka suara satu sama lain, mereka sibuk dengan dunianya. Sesekali Selly melirik Edgar yang tengah membaca korannya.
"Yang mulia." Panggil Selly.
Edgar menoleh sekilas. "Ada apa?."
"Sebenarnya kita akan ke desa mana." Tanya Selly sembari menatap jendela kereta, di luar tampak sekali banyak pohon-pohon yang menjulang tinggi. Ia yakin, di masa depan tempat ini akan menjadi kota, dan bukan hutan belantara lagi.
Terlihat asri, bahkan udara di sini dengan di masa nya sangat berbeda. Tak ada polusi disini, Sangat segar.
"Desa halton, kau pasti tak asing dengan desa itu." Balas Edgar malas.
Selly mengerutkan keningnya. "Maksudnya?." Heran Selly.
"Aku lupa bahwa kau sedang hilang ingatan."
Edgar menutup korannya, lalu meletakkan di samping nya.
"Di desa itu saat aku masih menjadi putra mahkota, kau menuduh ku telah meniduri mu. Sehingga karna masalah itu aku jadi terlibat pernikahan denganmu." Dingin Edgar. Dia kesal jika mengingat hal ini.
Awalnya Edgar dan Selly adalah sahabat masa kecil, Selly bahkan mempunyai rasa kepada Edgar, tapi sayang nya cinta itu bertepuk sebelah tangan. Edgar tak membalas cintanya. Namun, Bukan Selly namanya jika tak berusaha, dirinya terus berjuang menggapai cinta nya Edgar. Sampai-sampai selly nekat menjebak Edgar dengan cara bersandiwara kalau Edgar telah meniduri nya, setelah kejadian itu akhirnya mereka menikah. Setelah menikah Edgar langsung di angkat menjadi raja baru. Kejadian itu begitu membekas di desa halton.
"Bukannya kita menikah secara politik??" Heran Selly.
Edgar terkekeh. "Itu hanya opini publik agar tak tau masalah ini."
"Kau tahu Selly, kau dulu seperti wanita yang haus akan belaian pria." Sinis Edgar.
Deg
Selly terdiam mendengar ucapan Edgar, walaupun yang mengisi jiwa ini adalah Agnes tapi perkataan seperti itu sudah sangat menyakitkan, apalagi suami nya sendiri yang mengatakan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Become Empress
FanfictionDi baca dulu, di jamin bakal naksir sama ceritanya hehe. Pernahkan kalian membayangkan jiwa kalian terlempar ke masa zaman kerajaan dulu. Sulit di percaya bukan? Kisah ini terjadi kepada Agnes, ia berusia 20 tahun. Hidup nya jika tak tentang sejara...