Selly terusik saat cahaya matahari menerobos melalui celah tenda. Selly menerjapkan matanya mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk.
Saat sudah sadar, Selly di kagetkan dengan dada bidang seseorang. Selly melototkan matanya, hilang sudah rasa kantuknya. Ia begitu terkejut apalagi tubuh nya begitu menempel, bisa Selly rasakan hembusan nafas yang menerpa rambut nya.
Siapa lagi kalau bukan Edgar, suami nya.
Selly merasakan sesak saat Edgar mengeratkan pelukannya.
"Yang mulia." Panggil Selly menepuk tangan Edgar.
"Hm?." Suara bariton Edgar membuat tubuh Selly merinding.
"Aku tak bisa bernafas."
Edgar melepaskan pelukan nya, sehingga Selly langsung beranjak dari tidurnya. Ia beralih duduk di tepi kasur.
"Astaga, apa yang terjadi." Batin Selly frustasi.
Bukannya semalam ia sudah memberi pembatas, tapi kenapa saat bangun Selly malah berada di dalam dekapan Edgar.
"Ah sudah lah, lebih baik aku membersihkan diri." Gumam Selly.
Edgar terus memperhatikan Selly, tentu saja tanpa di ketahui Selly. Edgar tersenyum miring saat melihat tubuh Selly menghilang dari pandangan nya.
°°°°°°°
Rombongan Edgar dan Selly sudah sampai di desa halton, banyak warga yang menyambut mereka. Edgar dan Selly turun dari kereta dan langsung di hadiahi kalung bunga yang berukuran besar oleh ketua di desa ini, tentu saja mereka Semua senang apalagi yang berkunjung adalah raja dan ratu mereka.
Selly terus tersenyum saat banyak pasang mata yang memperhatikan nya. Edgar dan Selly berjalan beriringan.
"Salam yang mulia raja dan ratu, selamat datang di desa halton. Terimakasih atas kunjungan kalian." Seorang ketua desa yang perawakannya agak tua membungkukkan tubuhnya memberi hormat.
"Terimakasih kembali, David." Balas Edgar.
David tersenyum menanggapi balasan Edgar.
"Silahkan ke penginapan ini yang mulia, saya sudah menyiapkan nya untuk anda dan permaisuri." David menuntut Edgar dan Selly untuk memasuki penginapan.
Setelah selesai, David pergi menyisakan Edgar dan Selly.
"Yang mulia." Panggil Selly.
"Ada apa?."
"Tidak jadi." Balas Selly kemudian merebahkan tubuhnya di atas kasur. Ah, rasanya tulang Selly retak semua akibat perjalanan panjang itu.
Selly memejamkan matanya saat merasakan kantuk yang tak tertahan. Akhirnya ia pun tertidur tanpa mengganti pakaian nya. Edgar yang sedari tadi memperhatikan Selly pun mendekati nya.
Edgar membenarkan posisi tubuh Selly lalu menyelimuti nya. Ia mengamati wajah istrinya yang semakin hari semakin cantik.
"Sial, jangan sampai aku jatuh cinta dengan gadis ini." Gumam Edgar kemudian beranjak pergi meninggalkan Selly yang tengah beristirahat, tak lupa ia menempatkan penjaga di luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Become Empress
ФанфикDi baca dulu, di jamin bakal naksir sama ceritanya hehe. Pernahkan kalian membayangkan jiwa kalian terlempar ke masa zaman kerajaan dulu. Sulit di percaya bukan? Kisah ini terjadi kepada Agnes, ia berusia 20 tahun. Hidup nya jika tak tentang sejara...