chapter 11

815 72 6
                                    

Selly tengah sibuk membolak-balikkan kertas di tangannya, hari ini memang tugas nya untuk mencatat segala urusan keuangan kerajaan. Sesekali ia mendesah frustasi akibat harus berurusan dengan berhitung.

Sejujurnya Selly tak menyukai matematika, menurut nya itu terlalu membosankan dan membuat kepala pusing. Tapi apalah daya ini juga tugas nya sebagai permaisuri kerajaan.

"Yang mulia permaisuri, maaf mengganggu waktu anda. Saya hendak mengantarkan pelayan pribadi anda." Ucap salah satu kesatria yang masuk ke ruangan Selly.

"Suruh dia masuk." Balas Selly.

Tak lama masuklah seorang wanita dengan pakaian pelayan istana. Selly terus memperhatikan wanita di hadapannya dengan seksama.

"Salam yang mulia permaisuri, nama saya Diana. Saya yang akan menggantikan pelayan pribadi anda yang dulu."

Diana membungkukkan tubuhnya memberi hormat.

"Baiklah Diana, mohon kerjasamanya." Ucap selly

"Baik yang mulia permaisuri."

°°°°°°°


Di ruang makan istana terlihat ramai sekali, tak hanya ada  Edgar dan Selly saja melainkan ada ibu suri, dan Felix adik Edgar. Ya Edgar memiliki satu saudara lelaki yaitu Felix yang di tempatkan untuk mengurus militer sekaligus menjadi duke di wilayah barat. Felix tak mau menjadi raja karena katanya terlalu sibuk dan lelah. Jika menjadi duke masih bisa di tangani, tak terlalu berat seperti tugas raja.

Di meja makan terlihat hening, karena aturan kerajaan yang melarang berbicara saat sedang makan. Jika sudah selesai makan barulah boleh berbicara.

Selang beberapa menit akhirnya mereka semua sudah selesai makan.

Saat Selly tengah meminum air nya, ia langsung di kagetkan dengan pertanyaan ibu suri.

"Ibu dengar dari pelayan disini bahwa kau dan Edgar sudah memadu cinta?." Bisik violet menggoda menantu nya.

Uhuk uhuk

Selly tersedak oleh air minum nya. Sontak Edgar langsung mengalihkan tatapannya ke arah Selly.

"Kau baik-baik saja Selly?." Tanya Edgar khawatir.

Selly mengangguk polos menanggapi pertanyaan Edgar. Kemudian beralih menatap violet.

"Ibu, siapa yang berani menceritakan hal itu." Bisik Selly lagi.

"Haha ternyata benar."

Selly menatap heran violet, ia cukup bingung dengan balasan respon violet.

"Aku tak mengerti maksud ibu."

"Ibu tadi hanya menebak dan ternyata benar ya. Ah, itu artinya sebentar lagi ibu akan mempunyai cucu." Heboh violet membuat Edgar dan Felix menatap nya bergantian.

"Apa yang ibu katakan?." Heran Felix.

"Tidak ada Felix, ini rahasia wanita." Sinis violet kepada Felix

Sementara yang di tatap hanya memutarkan bola matanya malas, tak heran kenapa violet begitu kepada Felix. Sebab di balik violet yang dulu nya memang permaisuri, dia juga suka sekali bercanda atau bisa di bilang pelawak.

"Felix, bagaimana perkembangan militer disana?." Tanya Edgar kepada adiknya.

"Baik, tapi sayang sekali akhir-akhir ini banyak sekali pemberontak yang ingin membobol gerbang wilayah kita."

Edgar terdiam sejenak. "Apakah yang membobol pasukan bandit?."

Felix mengangguk sembari menyesap kopi nya. Sialan sekali memang, Felix sampai terjaga karena harus berpatroli menjaga wilayah zexton. Bandit itu benar-benar ingin di hukum mati.

I Become Empress Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang