chapter 18

427 59 2
                                    

Usai setelah kejadian kemarin yang begitu ricuh, kerajaan kembali normal seperti sedia kala. semua orang mulai beraktivitas seperti biasa.

Bella dan para bandit sudah di penjara, sedangkan zela masih dalam proses interogasi. Selly tak tahu wanita bersalah atau tidak.

Di dalam sejarah, Selly pernah membaca sejarah tentang zela dan siapa itu Bella. zela dan Bella hanyalah saudara tiri, ibu nya menikah dengan ayah Bella sehingga zela mempunyai kakak tiri. Di dalam sejarah akan di jelaskan jika zela akan terikat oleh Edgar sedangkan Bella terikat oleh Felix. Itulah mengapa jiwa Agnes begitu menyukai pasangan Edgar dan zela, mereka begitu serasi apalagi jika keempat pasangan ini di satukan di ruang yang sama.

Tapi sejarah telah berubah, Selly lah yang merubahnya. dirinya berhasil mendapatkan tubuh ini keadilan.

Apalagi ada calon baby yang berada di perutnya. Jika saja saat itu Sifa tak memberikan obat perangsang apakah alur sejarah akan tetap seperti dulu?

Entah lah Selly terkadang merasa kesal setiap kali mengingat sifat Sifa namun ia juga senang karena Sifa dirinya masih di sini bahkan mengandung anak raja. atau mungkin alur nya akan berbeda??

"Permaisuri Selly, Bagaimana jika kita sering-sering berkumpul seperti ini?." Tanya seorang wanita dengan pakaian khas bangsawan duduk berhadapan dengan Selly.

"Tidak masalah lady Talisa, lagi pula aku tak memiliki kegiatan apapun." balas Selly.

Semenjak pertemuan nya dengan Talisa kemarin, entah mengapa Selly dan Talisa jadi akrab.

"Ku rasa raja Edgar begitu posesif kepada permaisuri saat mengetahui permaisuri sedang mengandung calon putra mahkota." Talisa tertawa kecil melihat Selly yang salah tingkah.

"Kau benar Talisa, bagaimana perjalanan mu menuju kediaman ini?."

"Tidak buruk walau saat di jalan sempat di hadang oleh beberapa bandit."

"Bandit?." beo Selly.

"benar permaisuri, para bandit memang biasanya menghadang kereta kuda bangsawan yang hendak melintas. Tapi untung saja aku pintar dalam berpedang jadi tak terlalu Sulit untuk melepaskan diri dari mereka." jelas Talisa.

Selly mengangguk setuju, sudah tak heran jika ada cerita tentang bandit yang menghadang kereta kuda, untuk apalagi jika tak merampok.

"Kau suka berpedang?." tanya Selly.

Talisa mengangguk antusias. "Sangat permaisuri, apalagi jika berpedang sambil berkuda."

"Benarkah?." heboh Selly, ia seperti merasa mendapatkan teman yang sefrekuensi. Hobi mereka sama.

Talisa mengangguk heboh juga.

"Aku juga menyukai berpedang, bagaimana jika lain kali kita latihan bersama?." Tawar Selly.

"Boleh permaisuri, kapan?."

"Minggu depan atau besok."

"Apakah tak di marahi yang mulia?"

"Mungkin tidak."

"Tunggu sampai Bayi permaisuri lahir saja, Aku tak ingin di marahin oleh yang mulia Edgar." lesu Talisa, bisa-bisa akan tinggal nama saja saat akan pulang kekediaman nya jika mengajak sang ratu berpedang saat dalam keadaan hamil.

Selly tertawa lirih. "kau ini lucu sekali." Talisa ikut tertawa saat mendengar tawa Selly yang begitu menular.

°°°°°°°

Selly mengelus perut nya yang terasa lapar ia ingin sekali memakan sup labu pedas. Matanya melirik jendela kamar yang terbuka sehingga membuat angin malam masuk, di luar masih gelap. Selly rasa ini sudah tengah malam.

I Become Empress Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang