Malam berganti pagi, semua orang mulai beraktivitas seperti biasa.
Sementara Selly, tengah tertidur nyenyak di atas ranjang nya akibat pergulatan panas semalam yang sangat menguras tenaga Selly.
Walau matahari sudah meninggi, Selly tak ada niatan sama sekali untuk beranjak dari ranjang nya. Ia malah asik mencari kenyamanan dengan selimut nya.
Untuk sementara waktu, Selly akan melakukan semua nya sendiri karena Selly tak mempunyai pelayan pribadi. Pelayan yang hanya berfokus untuk mengurus segala keperluan nya saja. Sayang sekali untuk Selly, pelayan pribadi lama nya malah berkhianat.
Tapi untuk urusan mandi mungkin akan di temani banyak pelayan, walau Selly tak terbiasa seperti itu tapi mau bagaimana lagi. Jiwa nya harus mulai membiasakan diri di era ini.
Selly harus menunggu, sampai ada pengumuman seleksi jika ada yang lolos berarti akan menjadi pelayan pribadi nya. Ya, menurut Selly seperti itu jika ingin menjadi pelayan istana harus melewati seleksi tak jauh berbeda jika ingin mencari pekerjaan di kantor, yaitu melewati tes.
Di istana tak sembarangan asal menerima pelayan yang tak bisa apa-apa. Apalagi ini untuk pelayan pribadi permaisuri, tes nya juga agak berbeda dari pelayan biasa lainnya.
Tak lama masuklah beberapa pelayan yang hendak membangunkan Selly. Sebenarnya hari ini Selly tengah mendapat kan tugas untuk memantau perkembangan ibu kota tapi tak menyamar seperti semalam. Untung saja dirinya sendiri, Edgar tak ikut karena tengah sibuk mengurus masalah pertanian.
"Yang mulia permaisuri, anda harus segera bersiap-siap."
"Eughh." Lenguh Selly sembari mengucek kedua matanya, ia juga semakin mengeratkan selimut nya sadar bahwa tubuh nya tak memakai sehelai benangpun.
"Apakah akan berkunjung ke ibu kota?." Tanya Selly.
"Benar yang mulia." Ucap pelayan itu sembari menunduk saat menyadari bahwa ratu mereka sehabis memadu kasih dengan raja.
"Baiklah, tolong siapkan pakaian ku yang simple saja dan aku akan mandi sendiri kalian tak perlu membantu ku." Sesekali Selly ingin mencoba untuk mandi sendiri.
"Tap-
"Ini perintah!!." Tegas Selly. Enak saja memerintah dirinya yang mempunyai gelar permaisuri. Apakah mereka tak ingat posisi.
"B-baik yang mulia permaisuri." Mereka semua mulai mempersiapkan pakaian dan aksesoris lainnya.
Sementara itu, Selly berendam dengan tenang menikmati kesunyian ini. Walau hanya di temani dengan beberapa lilin tapi ini sangat menenangkan.
Tubuh nya berendam dengan bunga-bunga yang segar, sesekali Selly juga menggosok tubuh nya. Sejenak ia memikirkan hal yang terjadi kemarin malam.
Selly bertemu dengan zela? Ia harus apa sekarang, apakah pergi dan membiarkan sang tokoh utama yaitu zela berada di posisi nya dan Selly mengalah pergi meninggalkan kediaman ini....
Semua itu terus berputar dalam pikiran nya. Sungguh Selly bingung ingin melakukan apa. apalagi ini bukan cerita novel atau apapun itu. Ini dunia asli hanya saja jiwa Agnes mengulang kembali ke abad ke-5.
Tak ada arahan untuk bergerak kemana, Selly hanya mengandalkan pemikirannya disini. Mungkin salah arah sedikit ia bisa bernasib seperti Selly asli. Membayangkan hukuman penggal seperti itu membuat nya bergedik ngeri.
Setelah selesai dengan acara berendam nya, Selly akan mengenakan pakaian nya yang sudah di siapkan oleh pelayan. Tapi sungguh ini jauh dari kata simple, astaga banyak sekali pernak pernik berlian yang menghiasi gaun ini. Tak lupa pula mahkota yang sangat mengkilap.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Become Empress
FanfictionDi baca dulu, di jamin bakal naksir sama ceritanya hehe. Pernahkan kalian membayangkan jiwa kalian terlempar ke masa zaman kerajaan dulu. Sulit di percaya bukan? Kisah ini terjadi kepada Agnes, ia berusia 20 tahun. Hidup nya jika tak tentang sejara...