15

973 204 20
                                    

Tatapan tajam orang di depan sana membuat tubuh blue terasa kaku, dan sulit untuk digerakkan.

Dia ingin melepaskan pelukan itu, hanya saja Kaiser menahan pinggang nya.

Dari sudut mata nya blue bisa melihat ada perubahan di wajah pria itu. Tatapan yang semula tajam, berubah sangat sinis padanya.

"Pergilah." Ujar Kaiser, dengan tangan yang sudah beralih mengusap surai halus milik blue.

Blue mengira ucapan itu tertuju untuk nya, jadi dengan inisiatif dia mencoba untuk melepaskan pelukan mereka.

"Kak, lepaskan." Ucap gadis itu, tanpa tau pria di depan nya merasa enggan melakukan itu.

"Kenapa harus kulepaskan?" Tanya Kaiser, dengan wajah yang masih datar.

Mendengar perkataan Kaiser dahi gadis itu berkerut samar.

"Bukan nya kakak menyuruhku pergi?" Tanya nya heran.

"Tidak."

Jawaban Kaiser itu membuat nya semakin kebingungan.

Blue lalu kembali menatap pria berambut merah tadi, dan entah kenapa dia bisa merasakan aura permusuhan dari nya.

Gadis itu meringis kecil, dia jadi mengingat apa yang pria itu katakan pada nya.

Pria itu telah memperingati blue untuk tidak muncul di hadapan nya.

Lalu bagaimana sekarang? mereka malah bertemu disituasi yang blue juga sulit untuk menjelaskan nya.

Namun, jujur saja blue masih merasa aneh ketika melihat tatapan pria yang seakan ingin membelah tubuh nya menjadi bagian kecil.

Memikirkan jika itu sampai terjadi membuat nya sekujur tubuh merinding.

Apa blue pernah menyinggung pria itu? Tapi, seingat nya dia adalah murid baru. Jadi pasti hal ini sangat tidak mungkin.

Blue berdehem pelan, saat melihat pria itu mengalihkan pandangan nya. Apa dia marah? Tapi kenapa? Tanya nya dalam hati.

"Apa aku harus mengajari mu cara berjalan keluar dari sini Cleev?" Ucap Kaiser, dengan mata yang menatap kagum pada sepasang manik cantik di depan nya.

Perkataan Kaiser membuat jantung blue berpacu dua kali lipat lebih cepat dari sebelum nya.

"Kai remember that she's your sister. Jangan melakukan sesuatu yang sia-sia." Balas pria itu.

Kemudian segera berlalu pergi, meninggalkan kedua nya yang terdiam dengan pemikiran berbeda.

"Apa maksudnya?" Gumam blue pelan, kalimat pria itu seolah memiliki sebuah arti.

Kaiser mengeraskan rahangnya, pria itu lalu menyugar rambut nya kasar. Sial dia sangat membenci kalimat sialan itu.

"Fuck!"

Melihat Kaiser yang marah, semakin menambah banyak teka-teki di kepala gadis manis itu.

Blue akan mencari tau nanti, karena yang harus dia lakukan sekarang adalah pergi dari ruangan ini.

Dia harus pergi sejauh mungkin untuk menghindari pria berbahaya seperti Kaiser.

Blue lalu mencoba memutar otak kecil nya. Dan kali ini dia tidak menemukan apapun.

Gadis itu mulai merasa gelisah. Dia tidak bisa terus berdiam disini, karena bisa saja Kaiser kembali melukainya.

Blue mengangkat kepala nya menatap Kaiser, untuk sejenak gadis itu dibuat tertegun ketika melihat raut frustasi dari wajah tampan itu.

Ekspresi pria itu tampak berubah-ubah, blue seakan melihat dua orang yang berbeda dalam raga yang sama.

Blue Trapped In BL NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang