***
Pyarr....
Terdengar suara pecahan Gelas yang begitu nyaring. Seperti Firasat, Habiba yang sedang menuangkan Air ke dalam Gelas yang tadi ia bawa. Tanpa sadar, Gelas yang berada di sampingnya itu tidak sengaja tersenggol oleh Tangannya.
Habiba merasakan suatu yang aneh, Hatinya tiba-tiba sakit dan otaknya terus memikirkan Kevlan. Wajah Kevlan kini memenuhi Fikirannya, rasa Kalut dan takut memenuhi Jiwanya. Namun, ia tak tau mengapa ia bisa seperti itu?
"Astagfirullah, ada apa Ini Ya Allah?" Gumam Habiba cemas, ia segera memanggil Bibi untuk membersihkan pecahan Gelas itu sebelum mengenai orang Lain. Ia sendiri kini sedang mencoba menghubungi Keluarganya dan tentu suaminya. Kevlan....
Semua orang yang telah ia hubungi berkata bahwa mereka baik-baik saja. Namun, tidak dengan Kevlan yang sedari tadi sulit untuk dihubungi kala itu.
Sejak tadi Pagi, memang perasaan Habiba sedang tidak baik-baik saja. Entah mengapa ia merasa tidak nyaman, bahkan saat melakukan terapi tadi di Rumah Sakit, ia pun tapi merasa cemas sejak tadi. Apakah ini karena pernikahan ke dua Kevlan yang tidak diketahui oleh Habiba?
Ia melihat Jam, jam kini sudah menunjukkan pukul 19.00 malam dan sampai saat ini suaminya juga tak kunjung Pulang. Akhirnya Habiba menelfon Alfaro untuk bertanya tentang keadaan suaminya sekarang?
***
"Assalamualaikum, Alfaro" Tanya Habiba dalam panggilan telfon tersebut.
"Waalaikumusallam, Habiba. Ada apa, telfon malam-malam kayak gini? Ada masalah?" Jawab Alfaro.
"Iya, aku boleh tanya nggak?"
"Boleh, mau tanya apa emang?" Tanya Alfaro dengan penasaran.
"Kevlan dimana ya? Sejak tadi di telfon nggak diangkat-angkat,"
"Mampus harus jawab apa nih gua? Kalau gua jujur bisa jadi Duda nih sahabat gua?" Gumam Alfaro membisukan panggilan telfon itu.
"Halo, Al? Kamu gapapa kan?" Tanya Habiba kembali karena tidak mendapatkan jawaban dari Alfaro.
"Oh, iya-iya. Emmm.... kevlannya Lagi meeting nih Ba, kayaknya sampai malam dan nggak bisa pulang. Soalnya ini bener-bener lagi kejar waktu Kliennya, soalnya katanya mau langsung balik ke negara aslinya,"
"Owh yaudah, makasih ya Al. Tolong bilangin ke Kevlan buat jangan Lupa minum vitaminnya, nanti kalau dia emang gabisa pulang suruh nginap di Rumah Kamu ya Al,"
"Iya-iya aman, dah Lu mending istirahat aja,"
"Iya-iyaa yaudah Babay,"
"Bayy," balas Alfaro mematikan panggilan telfon tersebut.
"Kasian banget kamu Bib, perempuan seperti kamu itu tidak pantas untuk disakiti. Maafin sahabat gua ya Bib, semoga Lu bahagia selalu," kata Alfaro setelah panggilan telfon tersebut mati.
***
Sementara itu di tempat Lain, ada pergelutan kedua pasangan yang baru saja menikah. Maaf, ralat pasangangan yang sementara bukan selamanya.
"Buka kakimu!" Titah Kevlan dengan tegas.
Mata Hana seakan langsung membulat, dia sekarang sangat merasa Grogi.
"Aku bilang Buka, Anjing!" Sentak Kevlan yang sudah tidak sabaran, sebab Kepala atas dan bawahnya sudah nyut-nyutan sejak tadi. Sepertinya obat yang tadi ia minum sudah bereaksi di dalam tubuhnya.
Pelan-pelan Hana membuka kedua kakinya dan sebuah tangan asing langsung memegang miliknya tak sabaran.
"Kau bisa rileks, tidak?" Omel Kevlan yang mulai tidak suka dengan reaksi Hana yang seperti ini.
Hanapun langsung mengangguk paham, kemudian membiarkan Jari-jari Kevlan berkelana dengan sesuka hatinya. Dia kini sudah di beli oleh Pria tersebut, suka tidak sukanya tubuhnya sekarang adalah milik Kevlan.
'Tegang sekali gadis ini? Bahkan miliknya masih kering,' batin Kevlan yang mulai menyusuri milik Hana.
Kevlan yang ingin cepat basah pun, langsung mengatur posisi mengukung tubuh Hana. Kemudian, ia langsung menempelkan bibirnya, awalnya terasa begitu dingin. Sebuah tautan bibir yang terasa hambar, tidak ada rasanya.
Kevlan yang memang tubuhnya sudah terasa panaspun mulai membuat Tubuh Hana juga terasa panas.
Dimulai dengan gigitan kecil di bibir gadis itu. Kemudian Lidahnya mulai menjalar masuk, mengabsen tiap sudut di dalam sana. Hingga Lidah mereka berdua saling bertemu. Pertama kali jelas Hana merasa begitu canggung ia bahkan tidak membalas ciuman Kevlan.
Tangan Kevlan pun mulai aktif memegang milik Hana, Hana jelas menggeliat sempurna, tatkalan tangan Kevlan meremas sesuatu yang bukan mainan.
Sesaat kemudian, Kevlan melepas tautan bibir mereka. Dilihatnya bibir Hana yang membengkak karena kelakuannya tadi. Karena sudah terasa panas, ia kemudian langsung turun kebawah dengan paksa, kevlan membuka kedua kaki Hana.
Gadis itupun segera menutup matanya, Malu. Dan tiba-tiba.
Jleb
Hana yang tadinya menutup matanyapun terbuka kembali, kemudian dahinya mengerut, menahan rasa sakit bercampur dengan kenikmatan itu.
Kevlan sempat berhenti sejenak, kini ia benar-benar melihat apa yang sempat ia ragukan dulu. Ternyata benar, istri sirinya itu tidak berbohong.
Dengan tidak peduli dengan wajah Hana yang sedang menahan rasa sakit tersebut, Kevlan malah mencoba sekali lagi lebih masuk ke dalam.
Tangan Hana sendiri kini mencengkram Seprai yang ada di bawah tubuhnya, hujaman tersebut membuat air matanya seketikan membasahi kedua pipinya.
Kevlan masih tidak peduli dengan air mata Hana yang sudah membasahi kedua Pipinya. Pria itu hanya ingin menyalurkan apa yang harus ia keluarkan.
***
Dimohon bijak dalam membaca!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Best [ RONY X SALMA ]
FanfictionLaksita Hana Bahira adalah seorang Perempuan yang terpaksa menyewakan Rahimnya pada seorang Laki-laki karena satu masalah yang sedang membebaninya. Nyatanya Darah yang membasah tak jua membuatmu peduli... Nyawaku mungkin sudah tidak berarti.. Dan Si...