***
Dering ponsel terdengar semakin nyaring di telinga Kevlan, sementara itu dirumah pribadinya. Habiba terus mencoba untuk menghubungi Kevlan lewat panggilan Telfon, ia terus saja menghubungi Kevlan. Karena, ia tidak sabar menunggu balasan Kevlan tentang pesan darinya.
"Pasti Mas Kevlan, pas tau infomasi ini dia terkejud dan bahagia," gumam Habiba dengan senyum yang terus merekah sejak tadi, matanya berkaca-kaca, satu tangannya memegang ponselnya dan satunya memegang sebuah testpack.
Ada rasa haru ketika Habiba sedang mencoba Testpack tersebut tadi. Takut testpack tersebut salah, Habiba terus mencoba hingga 5x dengan merek testpack yang berbeda-beda. Dan salah satu merek yang memperlihatkan sebuah Garis 2 paling jelas, ia langsung memfotonya dan ia kirim ke WA suaminya.
Akan tetapi, pesannya hanya dibaca saja, belum dibalas apapun oleh suaminya. Padahal ia sedang menunggu kabar Bahagia itu disambut juga dengan penuh bahagia oleh suaminya. Sudah 5 tahun lebih, mereka menunggu kehadirannya di dunia. Hingga, akhirnya Tuhan memberikan titipan kepada mereka, setelah begitu banyaknya cobaan yang mereka lalui bersama.
Habiba rela melepaskan kariernya yang sedang berada dipuncak kejaannya, walau Kevlan sama sekali tidak melarang Habiba untuk bekerja. Ini semua Habiba lakukan karena ia terlalu semangat untuk program kehamilan dan terapi setelah pasca kecelakaan yang menimpanya dan suaminya. Habiba sangat begitu yakin, bahwasanya ia memang bisa hamil. Walau, dokter mengatakan bahwa kemungkinannya sangat begitu kecil.
"Aduh, mas Kevlan kemana sih? Lama sekali mengangkatnya," ucap Habiba tak sabaran.
Habiba terus saja mondar-mandir di dalam kamarnya. Ia kemudian meletakkan testpack tersebut di atas meja, kemudian kembali mencoba untuk menghubungi suaminya.
"Angkat, Mas!" Ucapnya pada ponsel yang masih saja terus berdering.
***
Apartement.
Di Apartement miliknya, Kevlan begitu shock saat melihat pesan dari Habiba tersebut. Lalu, ia bangkit dari duduknya meninggalkan Hana sendirian untuk pergi ke balkon da mengangkat panggilan telfon tersebut.
"Ya, sayang," ucapnya memulai panggilan telfon tersebut dengan bibir yang terasa begitu kaku.
Pria itu seharusnya merasa senang ketika mendapatkan kabar tersebut. Namun, ia tidak tau mengapa sekarang ia malah merasakan rasa tidak senang, atau lebih tepatnya masih shock ketika mendapatkan kabar tersebut. Yang menjadi masalah utamanya adalah ia kini sudah terlanjur menikah lagi, dan itu alasan utamanya adalah tentang anak. Lalu, sekarang istri pertamanya kini sedang hamil. Terus kini ia harus bagaimana? Ia jadi bingung sendiri dengan dirinya.
"Mas! Kok kamu tadi lama banget angkat telfon aku? Oiya, kamu tadi udah lihat kan foto yang aku kirim? Suara Lembut Habiba membuat pria itu akhirnya tersadar, tapi masih diliputi rasa kaget.
"Ya," jawab Kevlan dengan tatapan kosong.
"Kamu, akan menjadi Ayah, Mas,"
Kevlan menelan ludahnya kasar. Sulit sekali rasanya menelan ludahnya sendiri. Kabar kehamilan yang sedari dulu ia tun
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Best [ RONY X SALMA ]
FanfictionLaksita Hana Bahira adalah seorang Perempuan yang terpaksa menyewakan Rahimnya pada seorang Laki-laki karena satu masalah yang sedang membebaninya. Nyatanya Darah yang membasah tak jua membuatmu peduli... Nyawaku mungkin sudah tidak berarti.. Dan Si...