19. Berakhir di Aku

8.7K 758 72
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Terdengar derap langkah kaki yang mulai mendekat ke arah Hana. Hana langsung mengusap wajahnya saat menyadari ada seseorang yang masuk ke dalam ruangan bewarna putih tersebut.

Kemarin Hana pingsan, oleh karena itu ia segera dilarikan di Rumah Sakit. Karena suhu tubuh Hana begitu tinggi, ditambah kini Hana tidak sendiri...

Selama satu minggu ini, Hana dibantu Novita untuk pergi dan bersembunyi dari Kevlan. Karena, Hana mau meminta tolong pada siapa jika semua orang yang telah ia percaya hilang entah kemana? Bahkan, Hanapun meminta Novita untuk berbohong pada semua orang jika ada yang bertanya tentang keberadaannya.

Semua ini Hana lakukan supaya ia terbebas dari Kevlan. Sudah cukup ia menerima semua perlakuan jahat yang dilakukan Kevlan kepadanya, jangan sampai Anaknya juga mendapatkan siksaan seperti itu dari Ayahnya.

***

1 minggu yang lalu

Hana merasa tertampar saat ia sedang melakukan tes kehamilan. Sebuah garis dua yang membuatnya semakim hancur, di saat para pejuang garis dua diluaran sana merasa bahagia ketika melihat garis dua itu. Tapi tidak dengan Hana.

Garis dua itu membuatnya tidak bisa berpisah dengan Kevlan dan Hana sangat membenci fakta tersebut. Bukankah ia sudah meminum Pil Kb? Tapi kenapa Tuhan malah memberikannya kenyataan seperti ini?

Saat melihat interaksi antara Kevlan dan istrinya di Bandara, itu sudah cukup membuatnya sadar. Ia harus mundur, meskipun semuanya sudah terlambat. Karena, benih Kevlan terlanjur tumbuh dalam rahimnya. Namun, kini Hana sudah merasa aman dan tenang karena ia sudah berhasil pergi dari Kevlan tanpa meninggalkan jejak sedikitpun.

***

"Han," panggil Novita tapi panggilan itu tak membuat Hana tersadar dari lamunannya.

"Lo, makan dulu ya. Gua udah bawain makanan kesukaan lo," ucap Novita dengan perhatian.

Novita meletakkan makanan yang ia bawa di atas nakas dekat ranjang. Lalu, ia duduk di samping Hana yang sedang melamun sambil menangis dalam diam.

Dengan cepat, Novita membawa Hana ke dalam pelukannya.

"Udah Han, jangan nangis. Lu harus sehat demi bayi di kandungan Lu, gua sama sekali nggak membenci Lu atau Bayi Lu. Gua akan bantu sebisa gua buat Lu bisa menjauh dan Si Bajingan itu nggak akan pernah bisa menemukan Lu dimanapun," kata Novita sambil ikut menangis.

"Gua tau Han, ini semua nggak mungkin bisa Lu lewati sendiri dengan gampang. Setelah kehilangan Ibu Lu, Lu harus menerima kenyataan sepahit ini. Kamu wanita hebat Han! Kamu Ibu yang Hebat untuk anakmu!"

Novita melepaskan pelukannya dengan Hana, setelah melepaskan pelukannya Novita mengusap air matanya dengan pergelangan tangannya. Lalu, ia menghembuskan nafasnya kasar.

Second Best [ RONY X SALMA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang