15. Ego

5.6K 461 58
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Kevlan berjalan diantara orang yang sedang berlalu-lalang. Pria itu melangkah tanpa memperhatikan jalan, hampir saja ia menabrak meja dan kursi yang masih ada disana.

Dari Jauh, ia melihat keberadaan Hana. Wanita itu memakai Gamis bewarna putih dengan Pasmina yang senada dengan pakaiannya. Hana kini sedang menyalami beberapa tamu Ibu-ibu yang sudah hadir disana.

Sepertinya semua sedang berpamitan untuk pulang, karena terlihat sepertinya acara itu sudah selesai sejak tadi.

Tap tap tap

Sepatunya yang mengkilap menapaki jalan paving dihalaman rumah milik Hana. Dan saat ia semakin dekat, barulah Hana menoleh ke arahnya. Mereka berdua saling menatap sesaat.

'Kenapa dia kesini? Apa pria itu meminta uang ganti Rugi sesuai dengan perjanjian? Sepertinya ia orang kaya, jelas tidak butuh uang itu bukan?' Batin Hana bertanya-tanya.

Sempat sama-sama terdiam. Hana dengan cepat tersadar, Lalu ia mempersilahkan Kevlan untuk duduk di Kursi plastik yang sudah ia sewa di RT setempat.

"Silahkan duduk, Mas,"

Kevlan kemudian menarik salah satu Kursi plastik itu, Lalu ia duduk disana.

"Maaf, mas. Kamu ada apa datang kesini? Bukannya uangnya sudah aku titipin ke Alfaro dan mengenai kekurangannya, saya janji akan mengembalikannya secepatnya," ucap Hana sambil menunduk, tak kuasa Hana untuk menatap mata Kevlan yang sedang menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

Novita yang melihat seperti ada Tamu dari dalam pun keluar. Novita memang belum mengetahui sosok Kevlan, ia baru mengenal namanya bukan orangnya. Karena tidak mau semakin penasaran, ia pun langsung saja menghampiri keduanya.

"Aduh!" Gumam Hana, ketika melihat Novita keluar dari dalam rumahnya. Sudah pasti Novita akan bertanya banyak Hal, apalagi Novita belum mengetahui sosok Kevlan.

"Han! Kok masnya nggak Lu suruh masuk? ajak masuk sana!" Saran Novita. Gadis yang selalu bicara ceplas-ceplos itu mendadak menjadi sopan saat ada tamu. Apalagi, sepertinya Tamu yang datang seperti bukan orang sembarangan.

"Tidak, terimakasih. Saya hanya ingin berbicara sebentar dengannya," kata Kevlan kemudian.

Kevlan menatap Novita, seperti memberikan sebuah kode. Bahwa, dia ingin berbicara empat mata dan tidak mau diganggu oleh siapapun.

"Oh, baik... silahkan mengobrol kembali," ucap Novita sambil tersenyum kecut.

***

Second Best [ RONY X SALMA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang