14. Tak Dianggap

4.4K 511 67
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Kini Kevlan berjalan menuju ke kamar mandi untuk sekedar mencuci wajahnya, agar dirinya bisa lebih tenang. Hana yang melihat Kevlan berjalan menuju Kamar Mandi hanya bisa menatap Kevlan dengan tatapan bingung.

Kevlan berharap setelah mencuci mukanya bisa mengendalikan kesadarannya dan bisa berpikir apa yang harus ia lakukan selanjutnya.

"Lan, kok Lu jadi gini sih?! Bukannya Lu udah nunggu hadirnya di dunia sejak lama? Kok Lu malah nggak terima dengan keberadaanya? Kenapa Lu selalu merasa bahwa Lu nggak rela meninggalkan Hana demi anak Lu sendiri?!! Kenapaaa Lan?!" Ucap Kevlan kepada dirinya sendiri.


Hana yang tadi berniat mengikuti Kevlan ke arah kamar mandi pun mendengar teriakan Kevlan dari kamar mandi.

"Aku selalu berharap kamu bisa mencintai diriku, Mas. Walau aku akan selalu kalah dengan Istri Pertamamu. Namun, tenang saja Mas, aku akan segera pergi dari hidupmu selamanya," Ucap Hana lirih, Lalu ia kembali duduk di Sofa menunggu Kevlan.

Setelah menenangkan dirinya, Kevlan mengambil handuk. Lalu, mengusap wajahnya dengan handuk itu.

"Apapun yang akan terjadi kedepannya, gua nggak akan pernah ninggalin Hana maupun Habiba!" Ucap Kevlan sendiri, Lalu ia pergi berjalan mendekati Hana yang masih duduk di Sofa.

***

Kevlan mendekati Hana yang sedang termenung. Lalu, ia duduk di samping Hana dan mengelus tangan Hana lembut.

"Han, aku sedang ada pekerjaan yang mendesak. Jadi, aku izin pulang duluan, ya," ucap Kevlan dengan nada yang begitu manis di telinga Hana.

"Tapi, Mas.....," Hana ingin berbicara. Namun, langsung dipotong oleh Kevlan.

"Aku sedang ada urusan, kita bicara Lain kali ya" Ucap Kevlan lalu mencium pucuk kepala Hana dengan penuh cinta.

Cup

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumssalam," balas Hana Lirih.

"Bahkan, disaat aku ingin pergi dari hidupmu. Engkau, memberi harapan kepadaku," Gumam Hana menatap punggung Kevlan yang mulai hilang dadi pandangannya.

***

Disepanjang perjalanan pandangan Kevlan tidak fokus. Banyak pertanyaan yang terus menghantui fikirannya. Apakah ia harus merelakan Hana selamanya? Atau dia harus menceraikan Habiba? Namun, sepertinya itu tidak mungkin. Kini Habiba sedang mengandung anaknya.

"Akhhh!! Aku sedang Bingung, Tuhan!" Ucap Kevlan lalu mengusap wajahnya kasar.

***

Chitt..

Second Best [ RONY X SALMA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang