Laksita Hana Bahira adalah seorang Perempuan yang terpaksa menyewakan Rahimnya pada seorang Laki-laki karena satu masalah yang sedang membebaninya.
Nyatanya Darah yang membasah tak jua membuatmu peduli...
Nyawaku mungkin sudah tidak berarti..
Dan Si...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Lampu yang tadinya bewarna merah kini sudah berganti hijau, tapi Kevlan tidak perduli dengan itu. Ia tetap meminta Alfaro untuk berhenti. Alfaro yang mendapatkan perintah itupun segera menghentikan laju Mobilnya mendadak di tengah jalan dan disaat itu pula suara klakson bersahutan.
Citt!!
"Lu, mau ngapain Lan?" Tanya Alfaro saat melihat Kevlan g
"Woy, jangan berhenti tiba-tiba ditengah jalan kayak gini dong,"
"Emang, Lu pikir ini jalan nenek moyang Lu,"
"Woy, anjing! Gua ada urusan penting ini!" Teriak orang-orang marah.
"Maaf ya Pak, Mas. Iya ini Saya pinggirin mobilnya," Teriak Alfaro lalu menepikan mobilnya, karena tak enak dengan pengguna jalan yang lain. Sedangkan Kevlan berlari ke pinggir jalan.
Kevlan mengejar sosok wanita yang baru saja keluar dari mini market dekat jalan, Kevlan yakin jika itu Hana. Ia, sangat mengelar postur tubuh dan rambut Hana.
"Hana! Sayang, aku rindu kamu," batin Kevlan berlari ke arah wanita itu dengan nafas yang sudah terengah-engah.
Set!
Kevlan langsung mencengkram lengan wanita yang membawa tas belanjaan tersebut. Karena kaget ada yang memegang lengannya, wanita itu pun langsung membalikan tubuhnya untuk melihat siapa yang memegang lengannya.
"Maaf, Mas. Ada apa ya?"
Kevlan memejamkan matanya, lalu mengusap wajahnya kasar.
"Maaf, Mbak. Saya salah orang," ucap Kevlan dengan nada kecewa dengan wajah Frustasinya.
Dengan kecewa, Kevlan kembali ke Mobilnya. Menyebrang jalan dengan lesu, sampai hampir diserempet oleh pengendara motor yang hampir menyerempetnya.
"Woy! Kalau nyebrang tuh lihat-lihat! Punya mata nggak sih Lo!" Maki Pengendara motor itu, bahkan disaat Kevlan dimaki-maki oleh seseorang ia hanya diam saja. Biasanya, ia akan marah dengan orang yang memakinya. Namun, sekarang ia hanya diam saja dan berlalu begitu saja dan masuk ke dalam Mobil tanpa mengatakan sepatah kata apapun.
Alfaro yang melihat Kevlan sudah masuk ke dalam mobilpun menurunkan kakinya yang naik ke dashboard mobil.
"Lah, kenapa Lo balik? Emang tadi bukan Hana?" Tanya Alfaro sambil membuka kaca mobil dan melihat-lihat ke arah jalan untuk melihat siapa tadi yang ditepuk oleh Kevlan.