Laksita Hana Bahira adalah seorang Perempuan yang terpaksa menyewakan Rahimnya pada seorang Laki-laki karena satu masalah yang sedang membebaninya.
Nyatanya Darah yang membasah tak jua membuatmu peduli...
Nyawaku mungkin sudah tidak berarti..
Dan Si...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
"Kevlan, Anak siapa ini?"
Dia kemudian semakin mendekat ke arah Kevlan. Semakin dia mendekat, semakin Elfano menangis.
"Astagfirullah," Ibu Kevlan langsung memundurkan langkahnya, dia memegangi dadanya. Jantungnya hampir copot ketika melihat Elfano dari dekat. Kenapa mirip sekali dengan Kevlan?
Melihat Elfano yang masih saja terus menangis, jiwa keibuannya pun menjadi terusik.
"Kau apakan anak ini? Kenapa dia menangis seperti ini?" Ucapnya dengan nada yang terdengar begitu lembut.
Kevlan menghela nafasnya kasar. Lalu, memberikan Elfano kepada Ibunya.
"Untuk sementara, biarkan ia tinggal disini dulu ya, Ma. Karena, dia adalah....cucu Mama,"
"Bicara apa kamu ini Kevlan?! Jawab Pertanyaan Mama dengan serius! Siapa anak ini?" Jelas Ibu Kevlan tidak paham dengan semua ini. Kemunculan anak kecil yang sangat mirip dengan Kevlan. Sudah cukup membuat dia terkejud dengan semua ini.
"Mama tidak lihat? Mukanya saja sangat mirip dengan Kevlan," jawab Kevlan dengan kesal. Setelah memberikan Elfano kepada Ibunya. Lalu, ia duduk di sofa dan mengusap wajahnya kasar.
"Kevlan titip anak ini ya ma..dan sekarang Kevlan izin buat pulang ke rumah Kevlan sendiri,"
"Bunaa...El mau Buna...," Tangkis Elfano yang mau turun dari gendongan Ibu Kevlan.
"Siapa Ibu dari anak ini, Kevlan? Jawab Mama!" Kevlan beranjak dari duduknya. Lalu, ia berdiri di depan Ibunya.
"Ceritanya panjang Ma, Kevlan nggak bisa ceritain sekarang,"
Dikarenakan Elfano yang masih saja menangis. Ibu Kevlan langsung saja memanggil Asisten pribadinya untuk menjaga Elfano dahulu. Sedangkan dia mau bicara dahulu dengan putra semata wayangnya itu.
*** Di ruang keluarga.
"Anak siapa itu? Katakan sejujur-jujunya kepada Mama, Kevlan!"
"Anak Kevlan, Ma."
"Dengan siapa?!" Ucap Ibu Kevlan dengan tatapan penuh selidik.
"Apa selama ini kamu selingkuh dari Habiba?! Hah? Jawab Mama Kevlan!" Gertak Ibu Kevlan yang dijawab anggukan oleh Kevlan.
"Astagfirullah, Kevlan. Tega banget ya kamu Selingkuhin Habiba?!"
"Aku lakuin ini semua juga demi Mama, biar keinginan Mama buat bisa cepet dapet cucu tercapai!" Ucap Kevlan membela dirinya.
"Tapi..ah sudahlah Kevlan. Mama nggak habis pikir sama semua ini, Pikiran kamu itu terlalu dangkal untuk semua ini," Nyonya Kartika, atau Ibu Kevlan langsung memegangi Kepalanya yang terasa pusing.