Sebelum lupa part sebelumnya, mari kita baca part selanjutnya wkwkwk
Warning 21+
Cerita ini tidak untuk anak di bawah umur dan silent reader.
Baca = tinggalkan jejak.
Gak suka = silakan out dengan tenang.***
Di relung hatinya yang paling dalam, Hyona berharap apa yang terjadi semalam hanyalah mimpi. Dipaksa tidur dengan saudara kembar tunangannya sendiri adalah sebuah mimpi buruk. Dan semakin buruk karena ternyata tubuh Hyona malah menikmati itu. Ia malu pada Kyuhyun. Malu pada dirinya sendiri. Ia juga merasa bersalah pada Daehyun. Gadis itu siap memberikan apa saja, asal yang terjadi semalam bukanlah sesuatu yang nyata.
Namun harapan hanya tinggal harapan. Ketika Hyona membuka mata dan mendapati dirinya masih bersandar di dada Kyuhyun, detik itu ia benar-benar merasa hancur.
Bagaimana ini? Bagaimana caranya menghadapi Daehyun nanti?
Hyona bergerak perlahan, mencoba melepaskan diri dari pelukan Kyuhyun. Tapi pria itu malah mengembalikan posisi Hyona seperti semula.
“Lepaskan aku, Cho Kyuhyun-ssi.”
“Selamat pagi juga, sayang.”
“Kubilang lepaskan aku.”
“Tidurmu nyenyak?”
“Tidak.”
Kyuhyun mendengus. “Kau bahkan tidak bangun meskipun aku membelaimu semalaman.”
Hyona menghela napas panjang. Ya Tuhan...
“Kau sudah mendapatkan apa yang kau mau kan? Sekarang biarkan aku pulang,” pinta Hyona.
“Memangnya apa yang kumau?”
“Bukankah kau ingin tubuhku? Kurasa semalam sudah lebih dari cukup.”
“Aku tidak ingin tubuhmu.”
Hyona memutar mata. “Omong kosong.”
“Aku ingin dirimu. Tubuhmu hanyalah salah satu bagian dari itu,” jawab Kyuhyun. Pria itu menjauhkan wajahnya dan menaikkan dagu Hyona agar menatapnya. “Kau milikku, Shin Hyona.”
“Aku tidak mau.”
“Aku tidak butuh persetujuanmu. Kau milikku.”
“Kau tidak lebih dari seorang bajingan pemaksa rupanya.”
Kyuhyun menyeringai. Jempolnya bergerak menyentuh bibir Hyona. “Asal kau tahu, aku lebih buruk dari itu.”
“Ya. Kau juga stalker gila. Di mana kau meletakkan kamera tersembunyi di apartemenku?”
“Banyak tempat. Aku tahu semua yang kau lakukan. Aku tahu semua yang kau katakan. Aku bahkan tahu obrolan paling rahasiamu dengan Daehyun.”
“Kau juga... menyadap ponselku?”
“Ya.”
“Brengsek!” Hyona hendak memukul Kyuhyun, tapi pria itu menahan tangannya.
“Kau tetap cantik meski sedang mengumpat.” Kyuhyun mencium bibir Hyona tapi gadis itu langsung mendorongnya.
“Jauhkan bibir sialanmu itu dariku.”
“Bibir ini berhasil membuatmu orgasme semalam,” jawab Kyuhyun. Pria itu mengelus punggung Hyona, turun hingga mendarat di pantatnya, lalu meremasnya dengan kuat.
“Singkirkan tanganmu, Cho Kyuhyun!”
“Tangan ini juga berhasil membuatmu orgasme, sayang.”
Hyona terdiam. Kalah karena Kyuhyun memang tidak salah. Tangan Kyuhyun semakin nakal bermain di pantat Hyona yang sintal. Menggerayangi tubuh Hyona yang sejak semalam tak dipakaian kain apa-apa. Keduanya masih sama-sama telanjang di balik selimut yang sama.