Warning 21++ Cerita ini tidak untuk anak di bawah umur dan silent reader.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semalam Hyona bermimpi buruk. Dalam mimpinya, Kyuhyun terbunuh. Begitu bangun, Hyona langsung merasa tidak enak badan. Suhu tubuhnya meningkat dan kepalanya dipenuhi dengan kekhawatiran akan keadaan Kyuhyun sekarang. Apakah pria itu baik-baik saja Hyona tinggal sendirian?
Karena sejujurnya, Hyona tidak baik-baik saja. Ia merindukan Kyuhyun dan sadar bahwa dirinya sudah jatuh terlalu jauh dalam pesona pria itu. Hyona ingin kembali ke sana. Tapi mengingat bagaimana cara Kyuhyun hidup, Hyona dipenuhi keraguan. Jadi kendati Hyona merindukan Kyuhyun setengah mati, ia lebih memilih menahan diri sebelum jatuh cinta lebih dalam lagi.
Pagi itu Hyona memulai aktivitasnya di dapur. Membantu kakak iparnya menyiapkan sarapan, sementara Daehyun menemani Jieun bermain. Ya, Daehyun sudah datang ke sini pagi-pagi sekali. Membawa satu boks kepiting dan abalone segar kesukaan Hyona. Awalnya Daehyun yang ingin memasak. Tapi kakak iparnya melarang.
Selesai dengan masakan, mereka berkumpul di meja makan. Taesung, istrinya, Hyona, Daehyun, beserta Jieun yang duduk di high chair.
“Wah, berkatmu kita jadi bisa sarapan mewah hari ini,” ujar Taesung. “Terima kasih, Daehyun-aa.”
“Sama-sama, hyung.” Daehyun mencongkel satu abalone dari cangkangnya dan memberikannya pada mangkuk Hyona yang duduk di sampingnya. “Makanlah.”
“Terima kasih.”
“Kau harus makan yang banyak. Kau terlihat lebih kurus.”
“Benarkah? Mungkin karena aku sedikit kurang enak badan hari ini.”
“Ada sesuatu yang kau butuhkan? Katakan saja padaku.”
“Tidak, Oppa. Kau makanlah.”
Daehyun mengangguk. Sementara Taesung dan istrinya yang duduk di hadapan mereka tersenyum.
“Lihatlah, Hyona-ya, betapa tulusnya Cho Daehyun padamu. Dia masih baik padamu meskipun kau menyakitinya seperti itu,” kata Taesung.
“Aku tahu.”
“Kalau itu aku, aku sudah pasti tidak akan menerimamu lagi. Kelakuanmu itu sungguh menyakitinya, kau tahu?”
“Sudah yeobo, jangan mengomelinya saat sedang makan.” Istri Taesung memperingatkan.
Tapi Taesung masih saja bicara, “Biarkan saja. Dia memang harus diberitahu agar mengerti.”
Sejujurnya Hyona sama sekali tidak nafsu makan. Mendengar omelan Taesung jelas semakin membuatnya mual. Namun yang membuatnya mendadak beku adalah, ketika Hyona hendak membuka cangkang kepiting, tiba-tiba Daehyun mengambil alihnya.
