CH 68❣

37.2K 1.5K 160
                                    

Mansion Baru Ivanovic

Karin turun kebawah melihat keributan disana Karin melihat Yolla dan maminya yg sedang menganiaya Ciara.


Wajah Ciara penuh dengan darah karena cakaran dari kuku sang mami.
Rambut Ciara juga sudah tidak berbentuk sekarang Ciara mohon belas kasih mereka tapi tidak di gubris sama sekali.

Karin mendekat ke ruang tamu dia bertatap muka dengan Daren.
Daren berdiri ingin meraih tangan Karin dan menjelaskan segalanya tapi urung setelah mendengar kata kata dari mertuanya .


"Jangan berani mendekati putriku atau surat dari pengadilan akan datang padamu " ucap datar Papi.


"Saya mohon Pi jangan pisahkan saya dengan Karin dan putri saya.
Saya akan melakukan apapun asal tidak dengan perpisahan saya mohon" ucap Daren berlutut di hadapan Papi.

Daren beralih berlutut di kaki Karin.

"Karin aku memohon dengan sangat maafkan aku. Aku berjanji padamu akan berubah lebih baik lagi untukmu dan anak kita. Aku mohon Karin aku mohon. " ucap putus asa Daren bersujud di kaki Karin.


"Hampir dua tahun aku berusaha untuk membuat kamu mencintaiku dengan melupakan masa lalumu.
Sampai saat anak kita lahir aku merasa kamu sudah mencintaiku.
Di luar Mansion aku berusaha menunjukan keceriaan yg sering aku tampilkan didepan adikku agar apa. Agar dia tidak tau hubungan apa yg kita jalani selama berumahtangga " jeda Karin dengan berderai air mata.

"Aku tau kamu sudah sangat berusaha mencintaiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku tau kamu sudah sangat berusaha mencintaiku. Aku melihat itu semua makanya aku selalu bertahan denganmu selama ini . Sampai tiba-tiba aku menemukan ruangan kosong yg ternyata berisikan semua tentang masa lalumu dan semua tertata rapi disana "


"Aku tetap berusaha diam dan kuat aku berfikir itu hanya kenangan masa lalu aku tidak masalah. Tapi yg masalah saat aku tau kamu mulai dekat dengan bu Ciara."

"Aku tau kamu tidak berselingkuh dengannya tapi kamu sering membantunya tanpa sepengetahuanku.
Dan kemarin kamu memeluknya.
Mungkin itu tidak sengaja tapi tatapan kamu padanya menunjukan kerinduan pada mendiang kekasihmu. "


"Mungkin kita harus saling introspeksi diri dari sekarang sebelum anak kita dewasa.
Aku tidak mau baby Ale tumbuh dalam bayang bayang kekasihmu.
Aku mau anakku tumbuh dengan kasih sayang yg baik dan dalam bayangan kebahagiaan bukan kekasihmu yg sudah lama mati itu" ucap panjang Karin.

Daren masih bersujud di kaki Karin dengan menangis menyesal.

"Maaf aku mohon maafkan aku .
Aku berjanji akan memperbaiki semuanya segera ayo kita mulai semuanya dari awal Karin .
Aku mohon beri aku kesempatan kedua Karin aku mohon. " ucap Daren menangis putus asa.


"Tidak sekarang Daren .
Sekarang kita hanya perlu saling introspeksi diri masing masing .
Kita harus belajar sendiri dulu saat ini. " ucap tegas Karin.

"**just 𝐹𝐼𝐺𝑈𝑅𝐴𝑁 **" SELESAI  (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang