Bab 48 : Gaun Usang (S2)

10 1 0
                                    

Setelah beribu-beribu purnama akhirnya Saya memutuskan untuk mepublikasikan ML kesayangan kita yang bucin setengah mampus sama FL kita.

Setelah beribu-beribu purnama akhirnya Saya memutuskan untuk mepublikasikan ML kesayangan kita yang bucin setengah mampus sama FL kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Dietrich Philip De Valkry)

Sudah lama Saya menyimpan foto yang mulia pangeran Dietrich ini, cuma belum punya kesempatan untuk mempublisnya.

Di kesempatan kali ini Saya ingin mempublis satu persatu MC kita perbab.

Sekaligus Saya ingin memberitahukan bahwa untuk bab selanjutnya akan di publis full di KaryaKarsa.

Sekian, terima kasih🙏

.
.
.
.
.

Rosela menatap kereta kuda Yesenia yang semakin menjauh. Setelah tiga hari disini, akhirnya Yesenia pulang bersama rombongan Zander dan Violet. Ah, Rosela jadi teringat dengan Pangeran Daunte, apa bocah itu nyaman di sekolahnya. Daunte sudah seperti adik laki-lakinya.

Kembali ke rencana. Seperti kata Yesenia, Lily memang bukan lawan yang mudah. Dari sikapnya yang angkuh dan pantang kalah sudah memperlihatkan jati dirinya sendiri. Mulai dari berpura-pura baik bahkan memesan gaun untuk Rosela, tapi malah memesan gaun yang sama untuknya dengan niat mempermalukan Rosela, tak lupa kue yang sudah Rosela siapkan berani Ia sabotase dan akhirnya kue Lily lah yang jadi pusat perhatian di acara ulang tahun kemarin. Sungguh mengesalkan!

Rosela memutuskan untuk ke kamarnya.

Sesampainya di kamar Rosela meminta Riri untuk membawakan gaun usang yang lusuh jika ada.

"Maaf, untuk apa yang mulia?" Tanya Riri.

"Bawakan saja kemari, tidak usah banyak tanya!" Keluh Rosela.

"Baiklah," sambil menghela Riri pergi mencari gaun sesuai permintaan Rosela.

Setelah sepuluh menit mencari, Riri pun kembali sambil membawa gaun bewarna bata ke hadapan Rosela. "Apa ini sesuai permintaan Putri?" Tanyanya.

Rosela melirik gaun itu dan mengangguk kecil. "Ini masih bagus," katanya.

"Saya tidak tau harus mencari kemana lagi, ini pun gaun lama saya." Jelas Riri, ia tidak tau harus mencari gaun usang dimana lagi. Ini istana! Siapa yang punya gaun lusuh disini?

"Yasudah, tidak masalah." Ucap Rosela, lalu berdiri dari sofa. "Bantu aku berganti pakaian," lanjutnya.

"Gaun yang mana Yang Mulia? Biar saya ambil." Tanya Riri hendak mencari gaun di lemari Rosela.

"Gaun yang ada di tanganmu itu." Jawab Rosela.

"Apa?"

Rosela menoleh, "kenapa?"

"Apa Putri gila? Ini gaun usang! Putri tidak pantas mengenakannya!" Protes Riri malah emosi. Padahal cuma perihal gaun.

"Jangan lebay, aku mengenakan gaun itu demi misi masa depan kita!" Jelas Rosela bersemangat.

Am I a Villain?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang