Bab 47 : Pangeran's (S2)

22 1 0
                                    

HAPPY ANNIVERSARY + 35D🥳🎉🎊🎆

Karena seharunya tanggal 1 September kemarin hehe

Maaf semuanya🙏

maaf karena hiatus kembali selama bulan september kemarin🙏

Untuk mengobati rindu, akhirnya Aku update juga🥺

Selamat membaca🔥











Beberapa kesatria terlihat kelelahan, ada pula yang bersimbah darah. Tak terkecuali Dietrich; yang tubuhnya dipenuhi darah para pemberontak. Sudah dua minggu ia memberantas kelompok pemberontak yang cukup besar, dalam artian mereka memang komplotan yang ingin berkuasa di salah satu daerah kerajaan, merampas dan menjajah penduduk pribumi untuk kepuasannya. Dietrich paling benci dengan orang-orang seperti itu.

"Tolong bantu Yang Mulia membersihkan diri!" Perintah Felix kepada pelayan pria yang memang bertugas memandikan dan membantu Dietrich berpakaian.

Pelayan yang bernama Ben itu langsung mengangguk dan membantu Dietrich melepaskan baju zirahnya.

Saat ini Dietrich kembali ke tendanya untuk beristirahat beberapa hari sebelum kembali ke istana. Karena kemenangannya atas perang ini, mungkin saja Raja bisa senang.

"Bagaimana kabar Rosela?" Tanya Dietrich sambil berendam.

"Dari informan yang saya percayai, kondisi Yang Mulia Putri Rosela cukup baik. Keluarganya menyayanginya dan Ia merasa nyaman disana. Bahkan, beberapa hari yang lalu Yang Mulia Putri Yesenia mengunjunginya kesana."

"Jadi Yesenia pergi menemuinya."

"Apa anda tidak ingin bertemu dengan Putri Rosela?"

"Untuk saat ini aku ingin fokus kepada pekerjaan, Rosela pasti sedang menikmati kehidupan yang selama ini hanya bisa Ia impikan," jawab Dietrich bohong, padahal Ia sudah membuat janji dengan Rosela untuk tidak saling berhubungan selama satu tahun kedepan.

"Haaaahhhhh....." Hela Dietrich, lalu menenggelamkan diri kedalam air.

Aku sangat merindukanmu, Rose.

Dietrich jadi teringat ketika pertama kali bertemu dengan Rosela. Dengan pakaian lusuh dan wajah kusamnya Ia berani meneriakinya dan memanggilnya dengan nama Richy, panggilan yang hanya khusus diberikan Ibunya kepadanya. Dengan amarah Ia membawa Rosela ke istananya. Namun, karena kemampuan dan ide Rosela, Dietrich jadi lupa jika dirinya dan Rosela hanya rekan di atas kontrak.

Apalagi setelah pekerjaan Rosela selesai dan Ia meminta dicarikan calon suami seperti awal perjanjian. Dan, Izer yang mampu mencuri perhatian dan membuat Rosela berduka atas kematiannya. Dietrich cemburu. Ternyata ia menginginkan Rosela, dan ingin memilikinya.

Namun, disaat mereka bersama, Rosela malah bertemu dengan keluarganya dan pergi begitu saja. Walau mereka sudah berjanji untuk bertemu satu tahun lagi, tetap saja Dietrich merasa sudah dicampakkan. Walau ia tau Rosela tidak bermaksud seperti itu, dan sekarang baru jalan enam bulan setelah kepergian Rosela. Butuh enam bulan lagi agar mereka bisa bertemu.

Selesai mandi Dietrich langsung mengenakan baju tidurnya dan memeriksa beberapa dokumen pekerjaan yang harus ia selesaikan sebelum kembali ke Istana. Salah satu dokumen berisi laporan jika daerah utara sedang dilanda musim kemarau, banyak rakyat yang mati kelaparan dan sakit.

"Felix!" Panggilnya.

Felix yang berjaga di depan pintu langsung masuk kedalam tenda, "ya, Yang Mulia?" Tanyanya.

"Setelah ini kita harus ke daerah utara," ucap Dietrich.

Felix terkejut. "Apa? Bukanya kita mau kembali ke kerajaan?" Protesnya.

Am I a Villain?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang