Bab 46 : Curhat (S2)

24 2 0
                                    

Untuk meningkatkan semangat menulis. Vote dan komen dong best🙏

.
.
.

Melihat langit-langit kamar yang di penuhi lampu gantung dari berlian dan permata serta luas kamar yang hampir dua kali luas kamarnya membuat Yesenia terpukau. "Lihat furniture yang berlapis emas itu! Wah! Kau benar-benar seorang Putri Raja!" Ungkapnya terkagum. Malam ini Yesenia tidur di kamar Rosela karena Ia tidak mau tidur sendiri di kamar tamu, dan Ia juga tidak pernah sebelumnya tidur dengan Rosela.

"Lihat dirimu, aku juga seperti itu ketika pertama kali disini." Kata Rosela, ia juga ikut melihat langit-langit kamarnya.

"Tapi setidaknya kau memiliki keluarga yang baik dan sayang padamu. Berbeda denganku yang mempunyai ayah pemarah, Ibu tiri yang licik dan adik seayah yang selalu mencari masalah denganmu. Sangat menyebalkan menjadi Putri keluarga Duke Desmon." Rutuk Yesenia, kemudia menghela nafas berat. Padahal dulu Rosela yang iri kepadanya karena reinkarnasi di keluarga kaya. Kini keadaan terbalik.

"Setidaknya kau bisa lepas dari mereka setelah tinggal di Istana." Jawab Rosela.

"Hah? Lepas kau bilang? Apa kau tahu setiap bertemu dengan Ayah dia selalu menyuruhku untuk menggoda pangeran untuk tidur denganku, katanya agar aku bisa segera hamil dan jika aku hamil maka pernikahan akan segera di gelar dan aku bisa menjadi ratu. Dasar orang tua sakit." Keluh Yesenia sambil bergidik ngeri mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu, apa Albert pikir Ia adalah mesin pencetak bayi.

"Waw, sungguh ayah laknat." Rosela menggeleng kecil, sepertinya masih mending dirinya yang menjadi budak ketika pertama kali masuk kedalam novel dibanding Yesenia yang makan hati.

"Padahal Raja belum memutuskan siapa yang menjadi Putra mahkota setelah gelar itu di cabut dari Pangeran Dietrich. Tapi ayahku sudah seyakin itu Benjamin yang akan naik tahta karena banyak dukungan untuknya ketimbang Pangeran Dietrich." Jelas Yesenia. Rosela hanya mengangguk kecil mendengarnya.

Sepertinya Raja memikirkan permintaanku waktu itu.

"Benar, aku juga ingin Dietrich yang naik tahta. Karena dia memang pantas." Ucap Rosela sambil menarik selimutnya ke atas dada.

Yesenia tersenyum mendengarnya. "Wah, kau sudah memperlihatkan taringmu rupanya." Ejeknya.

Rosela tertawa kecil, "tentu saja! Apalagi aku adalah seorang putri, Aku ingin menjadi ratu dan menguasai semuanya!" Ucapnya dengan nada-nada penjahat di film-film.

"Your the Villain," ucap Yesenia.

Tiba-tiba Yesenia teringat kehidupannya si dunia nyata. Dimana dia adalah putri dari seorang pembantu. "Aku jadi rindu dengan Ibuku." Ucapnya tiba-tiba.

Kening Rosela berkerut. "Sejak kapan kau punya ibu? Bukannya Ibumu sudah tiada?" Tanyanya bingung.

"Maksudku, Ibuku di dunia nyata." Jawab Yesenia.

"Oh,"

"Memangnya kau tidak rindu dengan keluargamu?" Tanya Yesenia.

Rosela jadi teringat masa-masa dimana Ia bekerja keras sendirian untuk menafkahi dirinya. Mulai dari jadi karyawan toko bahkan tukang cuci piring Rosela lakukan demi membayar uang sekolahnya. Namun, ketika selesai bekerja Ia malah di tabrak truk dan masuk kedunia ini.

"Aku tidak punya keluarga." Jawabnya.

"Apa?"

"Aku yatim piatu." Lanjut Rosela, membuat Yesenia jadi tidak enak hati. "Maaf, aku tidak tahu." Ucapnya.

"Tidak masalah, toh aku memiliki keluarga lengkap disini." Ucap Rosela.

"Kau benar, keluargamu benar-benar membuatku iri." Ungkap Yesenia.

Am I a Villain?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang