19 || Saat bahagia

5 1 15
                                    

Jangan lupa vote ya teman-temanku, biar author nya tambah semangat nulisnya

••• 🦉 •••

HAPPY READING

****

"Laskar?! Tolong ambilin minyak telon El di atas meja". Ucap Agatha sedikit berteriak.

Laskar menyerahkan minyak telon yang diminta oleh Agatha tadi. Saat ini laskar sedang berada di apartement Agatha, sejak pulang sekolah tadi dirinya langsung mengganti pakaian lalu mengantarkan Agatha dan juga El.

"Laskar tolong jagain El dulu, gue mau masak". Ucap Agatha lalu keluar kamar.

Laskar hanya mengangguk, kemudian menghampiri El yang berada di atas kasur sedang bermain. Laskar menciumi seluruh badan El karena aroma wangi bayi nya yang begitu melekat.

"Anak papa wangi banget sih". Ujar laskar.

"Papa, main ma El". Ucap El yang sudah terdengar jelas oleh laskar.

"Iya main sama papa".

Laskar bermain dengan El, ia mengajak El bermain dengan mobil-mobilan nya serta mainannya yang lain. El sangat menggemaskan ketika sedang bermain, anak itu terlihat sangat senang.

"Gemes banget sih anak papa". Ucap laskar sambil mencubit pipi El gemas.

"Paa no no, Auh". Ujar El.

Bukanya berhenti, sekarang laskar malah menggelitik perut El, dan hal itu membuat El tertawa dan juga ingin berhenti karena ulah papanya.

"Hahaha papa no". Ucap El agar laskar berhenti menjahilinya.

Namun tangannya berhenti bukan karena permintaan El melainkan teriakan Agatha dari arah dapur. "Laskar?!". Teriak Agatha memanggil laskar dari dapur.

"Iya sebentar". Ucap laskar lalu keluar dari kamar dengan menggendong El.

Sesampainya di dapur, laskar melihat di atas meja makan sudah tersedia berbagai macam menu masakan, aroma nya pun sangat menggiurkan untuk dirinya yang sedang lapar.

"Sini duduk, kita makan dulu". Ucap Agatha.

Laskar duduk di kursi dengan El yang masih berada dalam gendongannya. "Biar El sama gue aja". Ujar Agatha lalu mengambil El dari laskar. Laskar juga tidak menolak ia segera memberikan El kepada Agatha.

Agatha juga tak lupa menyiapkan makanan khusus untuk El, karena anak kecil itu belum boleh makan makanan seperti yang sudah dimasaknya.

Mereka bertiga makan dengan tenang layaknya keluarga kecil yang bahagia, tidak ada kebisingan yang terdengar selama mereka makan. Setelah selesai menghabiskan makanannya, laskar beralih ke balkon apartement Agatha untuk menyalakan sebatang rokok nya. Karena memang laskar sering ke sini jadi dia sudah menganggap apartement Agatha seperti miliknya, namun dirinya juga tau batasan.

Agatha menaruh El di rajang bayi, dia membiarkan anak itu bermain dengan semaunya. Agatha menghampiri laskar ke balkon karena tadi saat selesai makan, laskar bilang padanya jika ia berada di balkon.

The Miracle Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang