بسم الله الرحمن الرحيم
🌻🦋
اَللّـٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَـيَّدِنَا مُحَمَّدٍ
°°°
Assalaamu'alaikum readers.
Cuma mau mengingatkan. Setelah baca, jangan lupa vote dan komentar ya. Terima kasih banyak🫶🏻°°°
Jawa Timur - Probolinggo, 2024.
Kia merutuki dirinya sendiri di dalam hati, karna baru saja ia menawarkan segelas air dingin kepada tamu yang datang ke rumahnya. Sebenarnya itu bagus, tapi jika tamu itu tidak sedang berpuasa. "Duh! Nggak enak banget ke Tante itu. Aku lupa, kalau hari ini hari Senin."
Beberapa menit yang lalu, Kia memang berinisiatif membawakan segelas air putih dingin untuk seorang wanita paruh baya yang bertamu ke rumahnya, saat di pertengahan Kia sedang menyapu.
"Maaf ya, Tante. Kia nggak tahu kalau Tante puasa sunnah Senin," ucap Kia merasa bersalah pada tamu tersebut.
Niat baiknya ternyata malah datang di waktu yang salah. Untung saja, Kia dimaklumi oleh tamunya — Bu Sila. "Iya, nggak apa-apa sayang," balas Bu Sila sembari tersenyum ramah.
Bukan tanpa alasan Kia ingin memberikan minum kepada Bu Sila. Pasalnya, beliau sudah lumayan lama berada di rumahnya. Selain menyampaikan maksud kedatangannya ke rumah Kia, beliau juga mengajak Ibu Kia berbincang karna memang sudah kenal lama. Kia tidak ikut nimbrung dalam percakapan para sesepuh itu.
Selain tidak ingin ikut campur dan tidak nyaman karna tidak dengan sebayanya, Kia juga harus melanjutkan kegiatan menyapunya yang sempat terhenti tadi, saat ada yang mengucapkan salam di depan pintu rumahnya.
"Bu Silva masih sering datang ke majelis Ahbabul Musthafa?" tanya Bu Sila pada Bu Silva yang masih bisa terdengar oleh Kia meski dirinya sedang melanjutkan kegiatan menyapunya.
"Alhamdulillah, masih, Bu. Tapi minggu kemarin libur, karna ada udzur. Saya lagi kurang enak badan," jelas Bu Silva dengan nada pelan.
Beberapa hari ini beliau memang lagi kurang sehat. Sampai kakak Kia yang bernama Nia harus berkunjung untuk membantu Kia merawat Ibunya yang sedang sakit.
"Sama rombongan pick up ya, Bu?" tanya Bu Sila lagi.
"Tidak, Bu. Hanya menggunakan sepeda motor dan berdua dengan Kia saja."
"Kok nggak takut, Bu? Itu 'kan pulangnya larut malam dan memakan waktu sekitar setengah jam dari sini ke sana."
"Bismillah, aman, Bu. Ada Allah yang selalu melindungi. Apalagi 'kan keluar malamnya untuk hadir majelis, bukan yang lainnya," ucap Bu Silva lalu tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CRUSH - MAS SANTRI [ TAMAT ]
Teen FictionAda yang bilang begini, "Jangan terlalu benci, takutnya rasa benci itu akan berubah menjadi cinta nantinya. Karena jarak antara benci dan cinta itu sangat tipis." Benar saja. Hal itulah yang saat ini sedang dialami oleh gadis berhijab, pemilik nama...