Bab 14 - Overthinking

22 7 2
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

بسم الله الرحمن الرحيم

🌻🦋

اَللّـٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَـيَّدِنَا مُحَمَّدٍ

°°°
Assalaamu'alaikum readers.
Cuma mau mengingatkan. Setelah baca, jangan lupa vote dan komentar ya. Terima kasih banyak🫶🏻

°°°

Aku jadi insecure. Karena sadar diri, bahwa aku terlalu astagfirullah, untuk kamu yang masya Allah tabarakallah, Kak!

~ Sun Flower ~

Kia sudah mengabaikan omongan nakal itu, dan kembali melajutkan hidup seperti biasanya. Dengan keceriaan dan senyum manisnya.

Seperti biasa, setiap pagi Kia akan menyapu ruang tamu ( kalau tidak mager, ya! ).

Sapu sudah berada di tangannya. Namun, saat ia hendak menyapu ruang tamu, pandangannya tak sengaja menangkap keberadaan Mika dari jendela kaca yang terdapat di ruang tamunya.

Mika terlihat mengangguk sopan kepada suami dari penjual es yang pernah julid pada Kia itu. Kalian masih mengingatnya, 'kan?

Spontan Kia menatap dengan penuh kagum. "Masya allah .... Sopan sekali Kak Mika," ucapnya dengan tersenyum.

Selain itu, Kia juga pernah beberapa kali melihat Bu Sila berbincang dengan penjual es dan suaminya. Ada hubungan apa di antara mereka? Mengapa terlihat seperti mempunyai hubungan dekat?

Karena rasa penasarannya yang tinggi, waktu itu Kia bertanya pada Ibunya. Kata Bu Silva, di antara mereka masih ada hubungan persaudaraan.

Pantas saja.

"Lagi ngelihatin apa, Kia?" tanya Ibu Silva karena sedari tadi, anaknya itu terlihat fokus sekali menatap lurus ke arah jendela.

Memangnya ada siapa? Bu Silva jadi ikut penasaran dengan objek yang sedang Kia perhatikan itu.

"Ah, nggak Bu. Itu, Kia lagi ngelihatin penjual tahu bulat yang lewat," jawabnya berbohong.

"Mana?" Ibu Silva ikut mencari. Terbukti dari matanya yang melihat ke sana kemari.

"Sudah lewat, barusan," sahut Kia lagi.

"Oh iya, Kia mau menyapu?" tanya Bu Silva.

"Iya, kenapa memangnya, Bu?" Kia bertanya balik.

"Ibu mau minta tolong."

"Minta tolong apa?"

"Belikan minyak goreng, garam, micin, dan satu lagi, mie keriting ya!"

Kia hanya menunjukkan jempolnya sembari mengangguk. Kemudian, ia mengadahkan tangannya untuk meminta uangnya.

Jarak dari tokonya itu sangat dekat. Mungkin sekitar tujuh langkah dari rumahnya.

MY CRUSH - MAS SANTRI [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang