Bab 3 - Lebih Bersemangat Karenanya?

32 18 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

بسم الله الرحمن الرحيم

🌻🦋

اَللّـٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَـيَّدِنَا مُحَمَّدٍ

°°°
Assalaamu'alaikum readers.
Cuma mau mengingatkan. Setelah baca, jangan lupa vote dan komentar ya. Terima kasih banyak🫶🏻

°°°

"Tapi, kok dia baca Ratib Al Haddad, ya? Apa itu artinya, Mas-Mas itu adalah santrinya Kyai Jalal? Atau mungkin dia adalah alumni yang masih mengabdi di ndalem?"

Kia mengabaikan pertanyaannya yang masih menggantung. Ia buru-buru mengambil buku "Furudhul 'Ainiyah" miliknya, yang tersimpan rapi di rak buku. Dalam buku tersebut, terdapat beberapa tugas yang harus dikerjakan sewaktu Kia masih sekolah di bangku SMP. Tapi, Kia tidak sekolah di negri, melainkan di swasta - MTs Raden Rahmat.

Selain tugas menghafal dan mempraktekkan gerakan sholat, dalam buku "Furudhul 'Ainiyah" juga terdapat Ayat Kursi dan bacaan Ratib Al-Haddad.

Kia membuka beberapa lembar terakhir, dan mulai membacanya. Setelah sekian lama lulus sekolah, Kia juga sudah meninggalkan kebiasaannya yang selama di sekolah selalu membaca Yasin dan Ratib Al-Haddad setiap pagi, sebelum belajar.

Sebenarnya Kia sangat merindukan rutinitas itu. Ia ingin mengulang sendiri, di rumahnya. Tapi sayangnya, semua itu hanya wacana saja karna terhalang dengan rasa malasnya.

Berkat suara pantulan dari speaker masjid Al-Falah itu, Kia jadi kembali bersemangat untuk mengulang rutinitas yang lama ia tinggalkan.

Mulai dari membaca Al Fatihah, Ayat Kursi, potongan dua ayat terakhir surah Al-Baqarah dan masih banyak dzikir lainnya.

Selesai.

"Alhamdulillah...," ucap Kia setelah selesai membaca bacaan Ratib Al Haddad sampai selesai. Kia kembali meletakkan buku itu ke tempat semula, di rak buku.

Tak lama dari itu, Kia kembali mengingat ucapan tetangganya - Kak Ahmad, yang mengatakan bahwa salah satu dari vokalis hadrah MTs Raden Rahmat sudah berumur 40 tahun-an.

Tapi, sungguh Kia sama sekali tidak mempercayai ucapan pria itu. Pasalnya, tetangganya yang satu itu suka sekali bercanda. Sepertinya, Kak Ahmad adalah titisan pelawak.

Kia bertekad, mencari tahu sendiri. Siapa pemilik suara merdu itu? Dan akan ia buktikan nanti, bahwa umurnya bukan 40 tahun-an seperti yang Kak Ahmad katakan waktu itu.

***

Dengan bersenandung ria, gadis cantik yang tak lepas dari hijab bergo instan-nya itu sedang merapihkan kamarnya. Saat ini, suasana hatinya sedang baik sampai-sampai keadaan kamarnya tak lagi seperti kapal pecah.

MY CRUSH - MAS SANTRI [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang