𝟔. 𝓖𝓸𝓸𝓭𝓫𝔂𝓮

63 30 43
                                    

"Berpisah dengan sahabat terasa seperti meninggalkan rumah, tetapi aku tahu, rumah itu selalu bisa kutemukan kembali saat kita bertemu lagi."

•••••


Jeffran pamit pulang dengan hati yang berat, perpisahan dengan wanita yang selama ini dikaguminya.

"Aku pamit pulang. Makasih udah nawarin main ke sini," ucap Jeffran.

"Sama-sama. Besok kamu temui aku di bandara, ya," kata Kalilla.

"Iya, sampai jumpa, Kalilla," jawab Jeffran sambil melambaikan tangan.

Setelah Jeffran pergi, Kalilla merasa cemas untuk memberi tahu teman-temannya tentang kepindahannya ke Paris. "Gue harus bisa kasih tahu teman-teman gue. Gue bakal bilang kalau Mama bakal rencanakan pindah ke Paris sama Papa," gumamnya.

Dengan keberanian yang terkumpul, Kalilla memberanikan diri untuk mengirim pesan di grup The Girls.

Dengan keberanian yang terkumpul, Kalilla memberanikan diri untuk mengirim pesan di grup The Girls

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalilla merasa lega melihat respon teman-temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalilla merasa lega melihat respon teman-temannya. Tak lama, Mama masuk ke kamar dan bertanya, "Kalilla, kamu belum packing baju-bajumu?"

"Ini mau packing, Ma. Kayaknya Bang Kenzo nggak ikut, soalnya dia mau di sini aja," ucap Kalilla.

"Yah, sayang banget dong. Kenapa dia nggak ikut aja sama kita?" tanya Kalilla.

"Mungkin kerjaan abang kamu banyak, dek. Jadi, nggak bisa ikut," jawab Mama.

"Habis packing baju, jangan lupa makan malam, ya," pesan Mama sebelum meninggalkan kamar.

Setelah selesai packing baju, Kalilla keluar kamarnya dan menuju meja makan. Di tengah makan, dia bergumam, "Apa gue bilang juga ke Hugo kalau gue pergi ke Paris atau jangan?"

"Dek, lagi mikirin apa?" tanya Kenzo yang melihat adiknya tampak serius.

"Gak ada, Bang. Cuman aku mikir surat pindah kuliah," jawab Kalilla.

"Tenang, nanti abang bantuin ngurus surat pindah kuliah ya, jadi kamu gak usah khawatir," ucap Kenzo sambil menghiburnya.

Setelah makan malam, Kalilla memutuskan untuk menghubungi dosennya untuk membicarakan urusan kuliah. Dia merasa mengantuk setelah seharian beraktivitas dan memutuskan untuk istirahat.

Paris, a Second Chance | TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang