𝟑𝟎. 𝓗𝓪𝓹𝓹𝓲𝓵𝔂 𝓔𝓿𝓮𝓻 𝓐𝓯𝓽𝓮𝓻

31 9 0
                                    

Setelah mendapatkan restu dari orang tua Kalilla, mereka berdua merasa sangat bahagia dan bersemangat untuk segera berbagi kabar ini dengan orang tua Hugo di Yogyakarta. Mereka merencanakan video call untuk mengungkapkan kabar baik tersebut.

Hugo mengatur video call dengan Mama dan Papa di kampung halamannya. Setelah beberapa saat, layar menampilkan wajah Mama Hugo yang tersenyum lebar.

"Halo, Nak! Bagaimana kabarmu?" tanya Mama Hugo.

"Baik, Ma. Kami ada kabar penting yang ingin kami sampaikan," kata Hugo.

"Mau ngomong apa?" tanya Papa Hugo, penasaran.

Kalilla tersenyum dan menambahkan, "Kami sudah bertunangan, Pak, Ma. Kami ingin meminta restu dari kalian"

Keduanya terkejut sejenak, lalu Mama Hugo menjawab dengan suara gembira, "Oh, itu berita yang sangat bahagia! Kalian sudah saling mencintai, ya?"

Hugo mengangguk. "Ya, Ma. Kalilla adalah orang yang tepat untukku"

Papa Hugo tersenyum bangga. "Kalau begitu, kami merestui hubungan kalian. Kami sangat senang mendengar kabar ini"

"Terima kasih, Pak, Ma," ujar Kalilla, merasa sangat beruntung mendapatkan dukungan dari kedua keluarga.

"Mari kita rencanakan pernikahan kalian. Kami akan melakukan yang terbaik untuk membantu kalian," kata Mama Hugo, wajahnya bersinar penuh kasih.

Hugo dan Kalilla saling menatap dengan penuh kebahagiaan. Mereka tahu bahwa dukungan dari keluarga adalah fondasi yang kuat untuk membangun masa depan mereka bersama.

SeSetelah merencanakan pernikahan mereka, Kalilla dan Hugo merasa penting untuk memberitahu teman-teman dekat mereka yang berada di Indonesia tentang kabar bahagia ini. Keduanya memutuskan untuk mengumumkan pertunangan mereka melalui grup chat yang berbeda.

Kalilla membuka aplikasi pesan di ponselnya dan mulai mengetik di grup chat bersama Winda, Nindya, dan Gisella. 

Sementara itu, Hugo juga membuka grup chatnya dengan Jerome, Javier, dan Sagara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara itu, Hugo juga membuka grup chatnya dengan Jerome, Javier, dan Sagara. Ia mengetik dengan penuh semangat,

 Ia mengetik dengan penuh semangat,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Paris, a Second Chance | TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang