Paris, Prancis tahun 2010
Setelah acara di Milan berakhir, Kalilla kembali ke Paris dengan semangat baru untuk mengembangkan bisnis butik dan kafe miliknya. Dia terus sibuk mengurusi pesanan klien dan merencanakan koleksi terbaru. Paginya, saat berada di butik, dia menerima kabar dari salah satu stafnya.
"Miss, there is an overseas client who wants to order a dress for an event in Paris" ucap Jeremiah
"Oh, really? Make sure we create something special. We need to prepare everything well!" jawab Kalilla
Sementara itu, di Yogyakarta, Hugo sedang mengurus persiapan untuk perjalanan ke Paris. Dia baru saja menerima jadwal kerja dari perusahaannya yang baru. Sambil mengemasi barang-barangnya, dia merasa bersemangat untuk akhirnya bisa bertemu Kalilla lagi.
"Jadi, minggu depan gue ke Paris. Gue harus bertemu Kalilla!" ucap Hugo
Jerome yang mendengarkan dari samping menimpali. "Kamu belum menghubungi dia, kan? Kenapa tidak chat dia dulu?"
"Belum. Aku rasa lebih baik kalau aku langsung datang dan memberi kejutan. Lagipula, aku sedang sibuk dengan semua persiapan ini" jawab Hugo
"Hmm, itu juga bisa. Tapi jangan sampai dia mengira kamu tidak peduli, ya" ucap Jerome
"Aku tahu. Aku hanya ingin memastikan semua ini berjalan lancar dulu" kata Hugo
Sambil mengurus paspor dan tiket pesawat, Hugo berusaha fokus pada pekerjaannya. Dia berharap bisa kembali ke Paris dan memperbaiki hubungan yang sempat terputus dengan Kalilla. Setiap kali dia memikirkan Kalilla, senyumnya tak bisa ditahan.
"Paris... Aku akan ke sana. Kalilla, aku datang" gumam Hugo
Setelah semua urusannya selesai, Hugo akhirnya naik pesawat menuju Paris. Dalam perjalanan, dia mulai membayangkan momen ketika dia bertemu Kalilla lagi.
Sesampainya di Paris, suasana kota yang indah dan energik membuat semangatnya semakin membara. Dia langsung pergi ke hotel dan bersiap-siap untuk bekerja.
*****
Sementara di Paris, Kalilla terus bekerja di butiknya. Saat dia mendengar suara pintu dibuka, dia mendongak dan melihat seorang pelanggannya, tetapi tidak ada yang dia kira akan datang."Selamat datang di butik kami! Ada yang bisa saya bantu?" tanya Kalilla
Setelah beberapa saat, saat dia tengah berbenah, ponselnya bergetar. Dia menerima pesan dari grup yang tidak ada hubungannya dengan Hugo, dan teringat bahwa ternyata belum bisa melupakan Hugo.
"Hugo... Aku berharap kamu baik-baik saja" gumam KKalilla
*****
Keesokan harinya, Hugo dan Jerome bersiap-siap untuk terbang ke Paris. Mereka bersemangat, tidak sabar untuk menjelajahi kota yang terkenal dengan keindahan dan romantismenya. Di dalam pesawat, mereka berbincang tentang tempat-tempat yang ingin mereka kunjungi.
"Aku sudah merencanakan beberapa tempat yang harus kita lihat. Tapi yang paling penting, aku ingin mencari Kalilla" ucap Hugo
"Iya, kamu harus bertemu dia. Tapi ingat, jangan terlalu terburu-buru. Kita harus menikmati perjalanan ini" saran Jerome
Sesampainya di Paris, suasana kota yang hidup dan penuh warna menyambut mereka. Setelah mengatur barang-barang di hotel, mereka memutuskan untuk menjelajahi kota dan mampir ke salah satu kafe yang terkenal.
Di kafe itu, Kalilla juga sedang berada di sana untuk mengerjakan beberapa hal untuk bisnisnya. Dia duduk di sudut yang tenang, fokus pada laptopnya. Tiba-tiba, suara dering ponselnya mengganggu konsentrasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paris, a Second Chance | Terbit
Romance𝐒𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚, 𝐰𝐚𝐣𝐢𝐛 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐚𝐤𝐮𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐯𝐨𝐭𝐞& 𝐜𝐨𝐦𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐬𝐞𝐭𝐢𝐚𝐩 𝐛𝐚𝐛!! 𝐒𝐞𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐫𝐞𝐯𝐢𝐬𝐢!! Bianca Kalilla Abigail, seorang wanita yang terluka hatinya, pergi ke Paris-kota yang penuh...