BAB 15. Toko

59 9 0
                                    

Happy reading ❤️

Jangan lupa vote ya guys!

...............

ADUH...

"ASTAGHFIRULLAH HALAZIM, Ma-maaf mbak!"

"Lo punya mata gak sih??!!!"

"LIAT NIH BAJU GUE JADI KOTOR!!!!" Sentak perempuan tersebut yang tak sengaja bertabrakan dengan nazaya dan terjatuh. Perempuan itu tak terima karena bajunya yang kotor terkena minuman yang ia bawa tertumpah pada bajunya yang bersih.

Nazaya tertegun sejenak, bingung harus berkata apa. Sebenarnya ia tak sengaja, tapi perempuan di depannya tampak sangat marah. Wajahnya memerah, ia mencoba membersihkan noda minuman dari bajunya yang berwarna putih.

Nazaya ingin membantu perempuan itu berdiri, namun ia langsung menepis tangan nazaya yang berniat menolong.

"Saya benar-benar minta maaf mbak...saya beneran nggak sengaja," ucap Nazaya dengan nada menyesal, meski di dalam hatinya sedikit kesal juga dengan reaksi berlebihan perempuan itu.

Atas kejadian tersebut, membuat atensi para pengunjung toko tertuju pada mereka berdua, untungnya tak menyebabkan kerumunan.

"Maaf? Hari gue jadi rusak gara-gara Lo! balas perempuan itu dengan tajam.

Nazaya menghela napas. Ini juga kesalahan nya, Tanpa banyak bicara lagi, ia segera merogoh tas selempang nya dan mengambil beberapa lembar uang. Untungnya Azzam juga memberikan uang cash kepadanya tadi.

"Ini, buat ganti baju mbak yang kotor," katanya sambil menyerahkan uang itu ke perempuan tersebut.

Perempuan itu terlihat terkejut, matanya membelalak. "Lo pikir gue cewek matre? Gue nggak butuh duit lo! Gue butuh lo punya tata krama!"

Nazaya merasa panas di kepalanya, tapi ia menahan diri. Situasi seperti ini hanya akan memperburuk keadaan kalau dia melawan. "Saya udah bilang maaf dan Saya udah berusaha tanggung jawab, kalau mbak nggak mau terima ya udah, itu urusan mbak!"

Perempuan itu melipat tangannya di dada, wajahnya tetap cemberut, tapi dia tidak menjawab lagi. Nazaya menghela napas dan beristighfar sejenak. "Saya nggak mau memperburuk keadaan, mbak ambil uang ini, untuk ganti baju mbak yang kotor." Ujarnya lagi mencoba untuk bertanggung jawab.

"Gak perlu!! Minggir Lo!" Ketus perempuan itu menepis pemberian nazaya dan berlalu pergi dari toko tersebut dengan menghentakkan kakinya. Bahkan ia masih menggerutu sepanjang jalan.

"Padahal udah berusaha minta maaf. Dasar perempuan gajelas!" Omel nazaya dalam hati, ia tak mau ambil pusing, dan langsung melangkahkan kakinya menuju kasir melakukan pembayaran yang tertunda.

.....

Sementara dimobil, Azzam risau kala istrinya itu tidak keluar-keluar dari dalam toko. "Nazaya mana ya? Katanya cuma sebentar," Ia mengetuk-ngetukkan jarinya pada kaca mobil hingga tak sengaja netranya melihat seorang perempuan yang keluar dari dalam toko dengan bajunya yang terdapat ada noda berwarna coklat sambil berkomat Kamit sepanjang jalan.

Sambil tetap memandang perempuan itu yang berjalan menjauh, Azzam semakin penasaran. Namun, sebelum ia sempat keluar dari mobil, pintu toko terbuka, dan Nazaya keluar dengan wajah yang tampak sedikit muram. Azzam langsung keluar dari mobil dan menghampirinya.

"Nazaya, ada apa? Kok lama banget?" tanyanya penuh perhatian, memperhatikan perubahan ekspresi di wajah istrinya.

Nazaya tersenyum tipis, mencoba menyembunyikan kekesalannya. "Nggak ada apa-apa kok, cuma... ketemu orang yang sedikit, hmm... sensitif," ucapnya sambil melirik ke arah perempuan tadi yang kini sudah tak terlihat lagi.

Azzam Al-FatihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang