Happy reading ❤️
............
"NAZAYA!!!!"
"HAH! NAIRA!!!!"
Naira langsung berlari menghampiri sahabatnya itu, dan disambut oleh nazaya yang merentangkan kedua tangannya, mereka memeluk satu sama lain, melepaskan rindu setelah lama tak bertemu.
Sedangkan azzam, ia menaruh bungkusan kantong plastik besar yang berisi roti tadi dan mulai menyalimi Bu nur, dan kedua orang tuanya. Mereka semua heran dengan kantong plastik yang Azzam bawa, apalagi berisi di dalamnya sangat banyak.
"Zam," panggil Abi Irfan.
"Iya, Abi?" Sahut Azzam.
"I-ini, tumben kamu beli banyak sekali, zam?" Tanya Abi Irfan heran.
"Masyaallah, ini isinya roti, roti dari siapa zam?" Kini umi Salma yang bertanya.
Azzam menggaruk keningnya disertai cengiran. Ia menceritakan alasan mengapa ia membeli roti sebanyak itu, Abi Irfan menanggapinya dengan raut wajah bahagia, begitupun dengan umi Salma dan Bu nur. Azzam juga menjelaskan kalau roti itu akan disedekahkan nya ke panti asuhan.
"Alhamdulillah kalau begitu, keputusan yang bagus, selain membantu penjual itu, kamu juga membantu untuk panti asuhan."
"Ibu juga berterimakasih banget, zam. makanan ini dipastikan akan sampai kepada anak-anak panti," Ujar Bu nur.
"Iya, Bu. Sama-sama," balas Azzam dengan senyuman.
***
Setelah melepas rindu tadi, nazaya mengajak sahabatnya itu ke kamarnya, dan meninggalkan suaminya yang sedang mengobrol di ruang tamu.
"Kok kamu mau kesini nggak ada ngabarin aku dulu, sih!"
"namanya juga surprise. Masa kejutan harus di kasih tau dulu," jawab Naira sembari tertawa.
"Iya juga sih, tapi kan, aku nggak enak sama kamu jadinya lama nungguin aku pulang." Kata nazaya memanyunkan bibirnya.
"Gapapa, Za. Kaya sama siapa aja,"
ucap Naira. Setelahnya mereka tertawa bersamaan. Momen seperti inilah yang mereka rindukan, bercengkrama, berkeluh kesah, membicarakan hal-hal yang membuat mereka tertawa. Sungguh mereka sangat merindukan saat masa-masa di panti yang mengukir kenangan berarti. Namun, kehidupan yang mereka jalani sekarang sudah berbeda, dan memiliki kesibukannya masing-masing."Kangen ya, dulu kita tinggal sekamar gini pas di panti asuhan." Ujar Naira tersenyum.
"Sama, aku juga kangen....."
"Gimana kalau malam ini kamu nginep aja disini, biar besok kita ke acara bareng!" Ajak nazaya dengan semangat.
"Emang boleh?"
"Boleh dong! Siapa juga yang ngelarang. Tapi, kamu besok nggak kerja, kan?" Tanya nazaya memastikan.
"Iya, makanya aku main kesini, soalnya lagi ada cuti 3 hari." Ucap Naira.
"Wah, yang bener?! Kalau gitu bisa nih kamu nginep 3 hari disini!" Seru nazaya mengajak sahabatnya.
"Ya nggak tiga hari juga kali, kasian nanti suami kamu tidur sendirian, nggak di temenin sama ayangnya." Bantah Naira.
"Haha! Bisa aja!"
***
"Kalau gitu, ibu pulang dulu ya. Kamu baik-baik disini," ujar Bu nur kepada naira. "Iya, bu. Ibu hati-hati ya." Jawab Naira.
"Bu, jangan lupa main-main lagi ya ke sini. Nazaya selalu nunggu Ibu," kata nazaya sambil mengantarkan Bu Nur menuju pintu.
Bu Nur tersenyum lembut dan menatap Nazaya. "Insyaallah, Nak. Ibu pasti datang lagi."
![](https://img.wattpad.com/cover/372010123-288-k952683.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Azzam Al-Fatih
Novela Juvenil"Ketenangan itu hadir kala mata ini melihat wajahnya." -Azzam Azzam. Pemuda sholeh yang merupakan sang pemimpin, atau disebut ketua dari geng motornya, brave lion. Perkumpulan anak muda yang bukan hanya sekedar hobi, atau ajang balapan, melainkan se...