"Di langit yang ku tatap,
Ada rindu yang ku titip.
Hangat senyummu yang menenangkan, menghapus segala resah dan keraguan.
Seolah waktu berhenti berputar,
Ketika kita akhirnya bersandar.".......
***
**
*
Happy reading ❤️
................
Tepat pada pukul 09.00 pagi, pasutri baru itu telah sampai pada kediaman sang suami, mobil terparkir tepat pada garasi di samping taman.
"Alhamdulillah sudah sampai." Ucap Azzam sembari menghela nafas pelan dan tersenyum ke arah nazaya.
Azzam lebih dulu keluar dari mobil, lalu setelah itu ia berjalan ke sisi lain dan membukakan pintu mobil untuk istri tercinta nya itu.Nazaya sempat mengucapkan terima kasih kepada Azzam, sebelum akhirnya terdiam, terpaku oleh suasana sekelilingnya yang begitu menenangkan. Matanya perlahan menyapu pemandangan taman yang terhampar luas di hadapannya, dihiasi berbagai jenis bunga dengan warna-warni yang memanjakan mata. Bunga-bunga itu tampak seolah menari pelan bersama hembusan angin, menciptakan harmoni yang menyenangkan hati. Di atasnya, kicauan burung-burung kecil menambah nuansa ceria dan damai, seakan alam ikut bersenandung.
Nazaya tak bisa menahan senyum yang perlahan mengembang di wajahnya, merasakan kedamaian yang jarang ia temui. Seketika, semua terasa begitu sempurna. "Masya Allah." Kagumnya.
Azzam ikut bahagia karena sang istri sangat suka dengan taman umi nya, ia meraih tangan nazaya lalu digenggam nya dengan pelan, "ciptaan Allah indah banget ya, sayang? Bahkan yang terindah pun Allah takdirkan untuk saya." Ucap azzam sambil mencium tangan nazaya.
"Hah?" Beo nazaya.
Azzam terkekeh pelan lalu setelahnya ia menatap lekat sang istri. "Kamu mau tau?" Nazaya mengangguk dan menunggu jawaban dari sang suami yang membuatnya penasaran. "Sungguh, bidadari di hadapan saya sekarang ini adalah ciptaan Allah yang terindah setelah umi saya. Permata paling berharga yang saya punya, adalah kamu. Bidadari ku, Nazaya aleyra."
Deg!
Ucapan itu membuat nazaya terdiam sejenak, jantungnya berdebar kencang, dan ia merasakan wajahnya memanas. Tak dapat berkata-kata lagi, nazaya segera menutupi seluruh wajahnya dengan telapak tangan untuk menutupi salah tingkah nya.
Azzam kembali tertawa kecil saat melihat tingkah sang istri yang sangat menggemaskan baginya. Ia membawa nazaya dalam dekapannya dan mengelus pelan puncak kepala sang istri yang tertutupi oleh hijab, dekapan hangat yang pertamakali nazaya rasakan seolah-olah dekapan Paling berharga untuknya. Azzam pula merasakan jantungnya yang semakin berdegup kencang, karena ini adalah pertamakalinya ia memeluk sang istri.
Setelahnya, Azzam menggandeng tangan sang istri, lalu membawanya masuk ke dalam rumah. Tak dapat dipungkiri, jantung itu masih berdetak kencang disana.
Nazaya merasa jantungnya berdebar lebih kencang. Rumah besar itu berdiri megah di hadapannya, dan kini ia sadar bahwa ini akan menjadi tempat tinggal barunya. Azzam menggenggam tangannya dengan lembut, memberi isyarat bahwa semuanya akan baik-baik saja.
"Jangan khawatir, Sayang. Ini rumah kita sekarang," ucap Azzam, menenangkan.
Nazaya tersenyum tipis, lalu melangkah masuk ke dalam rumah bersama Azzam.
![](https://img.wattpad.com/cover/372010123-288-k952683.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Azzam Al-Fatih
Teen Fiction"Ketenangan itu hadir kala mata ini melihat wajahnya." -Azzam Azzam. Pemuda sholeh yang merupakan sang pemimpin, atau disebut ketua dari geng motornya, brave lion. Perkumpulan anak muda yang bukan hanya sekedar hobi, atau ajang balapan, melainkan se...