Hai guysss!!Kita berjumpa lagi😁
Agak bingung nih mau nyusun ceritanya gimana.
Makanya kalo update lama😭Tapi semoga kalian suka ya sama ceritanya hehe.
Happy reading ❤️
***
**
*
Hari sudah melewatkan senja nya, Cahaya bulan mulai menerangi gelapnya malam di antara bintang-bintang.
Di malam itu, terlihat seorang lelaki yang baru saja menyelesaikan ibadah sholat magrib berjamaah bersama keluarga kecilnya.
"Azzam." Panggil Abi Irfan pada anak semata wayangnya.
"Iya, kenapa Abi?" Jawab Azzam seraya melipat sajadah nya.
"Malam ini nggak ada jadwal ngajar ngaji kan, zam?" Tanya Abi memastikan.
"Nggak ada Abi, malam ini malam Selasa. Jadi libur." Ucap Azzam dengan sopan.
"Habis ini, ada yang mau Abi bicarakan sama kamu. Nanti temui Abi di teras belakang ya?" Ucap Abi Irfan sebelum beranjak pergi.
"Siapp Abi."
Sedangkan umi Salma hanya tersenyum melihat percakapan dua orang di hadapannya. Umi Salma sudah paham apa yang ingin di bicarakan suaminya kepada anaknya.
***
Azzam sudah mengganti baju Koko nya menjadi baju kaos biasa. Sesuai janjinya, ia melangkahkan kakinya untuk menemui sang Abi ke teras rumah belakang.
"Ada apa, Bi? Kok tumben banget Abi mau ngomong sesuatu nggak langsung ngomong aja sama Azzam." Tanya Azzam sambil tersenyum dan mulai mendudukkan tubuhnya di kursi.
"Nggak papa, sekalian nyari suasananya yang sejuk zam." Jawab Abi.
Azzam terkekeh.
"Nah, jadi Abi mau ngomongin apa nih sama Azzam?" Tanya Azzam."Zam...Abi mau tanya. Usia kamu sekarang berapa?".
Azzam sedikit mengerutkan keningnya. Ia bingung, ini Abinya udah lupa apa gimana?
"25 tahun Bi."
"Anak Abi sudah dewasa ya sekarang." Ujar Abi Irfan.
Abi tersenyum. "Azzam juga pemimpin dari brave lion kan?, bahkan anggota dari brave lion sudah mencapai puluhan orang. Abi sangat bahagia karena brave lion bisa berguna dan memberikan perubahan bagi masyarakat, khususnya untuk anak anak dan masyarakat yang belum bisa mengaji. Oh iya? Abi dengar, brave lion sekarang menjadi relawan bagi masyarakat yang mengalami musibah juga kan? Abi sangat bangga sama kamu Azzam. Karena sudah memimpin puluhan orang untuk memberikan banyak manfaat." Tutur Abi Irfan yang bangga dengan Azzam.
Azzam tersenyum sambil terkekeh pelan. Ia juga merasa bahagia karena bisa membantu banyak orang.
"Alhamdulillah Abi, Azzam juga bahagia bisa bermanfaat bagi orang lain. Karena, sesuai apa yang Abi bilang. Sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Insyaallah Azzam akan mimpin anggota Azzam menjadi yang bermanfaat bagi banyak orang." Ucap Azzam penuh semangat.
"Memimpin puluhan orang saja sudah hebat, bagaimana kalau Azzam menjadi pemimpin dalam keluarga?" Lanjut Abi Irfan sambil menaik turunkan alisnya.
Deg!!
Azzam terdiam beberapa saat sebelum akhirnya terkekeh pelan. Ia sudah paham kemana arah pembahasan Abinya.
Azzam menghela nafas panjang dan menatap Abi nya. "Kalau soal itu... Insyaallah jika hati Azzam terasa tenang saat melihat wajahnya, Azzam akan langsung menikahinya sekali pun ia memiliki fisik yang tak sempurna. Karna kesempurnaan hanya milik Allah." Lirih Azzam penuh kepastian.
Abi Irfan membalas dengan menganggukkan kepalanya seraya tersenyum.
"Siapa pun itu, Abi tidak akan memaksa kehendak kamu zam. Jika ia memang cocok dengan kamu, Abi akan turut bahagia."
"Makasih Abi."
ALLAHUAKBAR ALLAHUAKBAR....
Azan sudah terdengar yang menandakan sudah waktunya isya. Azzam dan Abi Irfan beranjak dari tempat duduknya dan bergegas bersiap untuk sholat. Kebetulan juga rumah Azzam tak jauh dari masjid, ia dan Abinya memutuskan untuk sholat isya berjamaah di masjid setelah perbincangan panjang tadi.
"Umi..kami mau sholat jamaah di masjid."
Jangan lupa vote & komen ya guys
Maap part nya pendek:)Tunggu di part selanjutnya...
Babay 👋
![](https://img.wattpad.com/cover/372010123-288-k952683.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Azzam Al-Fatih
Roman pour Adolescents"Ketenangan itu hadir kala mata ini melihat wajahnya." -Azzam Azzam. Pemuda sholeh yang merupakan sang pemimpin, atau disebut ketua dari geng motornya, brave lion. Perkumpulan anak muda yang bukan hanya sekedar hobi, atau ajang balapan, melainkan se...