BAB 08. Sah

107 10 3
                                    

......................

"Ketahuilah, aku mencintaimu tanpa rasa terpaksa ataupun mengharapkan balas iba.
Kau takkan pernah mengerti bagaimana aku mendekap mu dengan pelukan doa dari jauh sehingga aku akan jatuh cinta padamu setiap harinya."

Happy reading❤️

***

**

*

..............

Hari yang di nanti-nanti telah tiba, yang dimana pada hari ini adalah hari pernikahan Azzam dan nazaya yang di laksanakan di KUA.

Pernikahan di laksanakan di KUA dikarenakan nazaya tidak mempunyai wali nikah. orang tua, bahkan saudaranya pun tidak di ketahui keberadaannya. Maka dari itu wali hakim yang akan menikahkannya.

Hanya beberapa orang saja yang ikut menghadiri pernikahan Azzam dan nazaya di KUA, itu pun hanya keluarga dan kerabat dekat. Nantinya saat pernikahan sudah selesai, syukuran akan di gelar di panti asuhan dengan mengundang semua warga sekitar dan para anggota brave lion yang tak lain merupakan semua anak buah azzam.

Nazaya duduk di sebelah Azzam namun diberi jarak, Sedangkan bu nur dan Naira mendampingi nazaya di belakang. kecantikan wajah nazaya terlihat sangat indah dan anggun dengan gaun yang di kenakan, Riasan wajah nazaya tak terlalu tebal dan masih menampakkan wajah naturalnya. Azzam sangat terpanah melihat kecantikan calon istrinya itu.

"Bagaimana saudara Azzam? Sudah siap?" Tanya penghulu itu memastikan sebelum akad di mulai.

"Insyaallah, SIAP!" jawab azzam mantap.

"Baik, mari kita mulai."

Wali hakim mulai menjabat tangan Azzam dan memulai akad.
"Bismillahirrahmanirrahim...saya nikahkan engkau, Azzam Al-Fatih bin Muhammad Irfan, dengan anakku Nazaya aleyra. Dengan mas kawin tiga juta delapan ratus satu ribu dan seperangkat alat sholat di bayar tunai!"

Ada yg tau knpa azzam memberikan mas kawin dengan jumlah 3 juta 8 ratus 1 ribu?

Azzam menghela nafas panjang.
"Saya terima nikahnya Nazaya aleyra dengan mas kawin tiga juta delapan ratus satu ribu dan seperangkat alat sholat di bayar tunai!!"

Deg!

Azzam melantunkan dalam satu tarikan nafas dengan tegas dan jelas tanpa hambatan. Azzam lega akhirnya ijab kabul telah terlaksana dengan lancar.

"Bagaimana para saksi??"

"SAHH!!"

"SAH!"

"ALHAMDULILLAH...."

tak terasa bulir bening keluar dari kelopak mata Nazaya setelah mendengar kata sah, ia sudah melewati masa lajangnya, dan kini ia sudah menjadi istri dari seorang Lelaki yang di jodohkan dengannya. Sungguh, perasaan haru dan bahagia kini ia rasakan bersamaan.

Usai melaksanakan ijab kabul, kini seorang ustad memimpin pembacaan doa bersama.

Azzam tersenyum bahagia, perempuan yang selama ini ia dambakan dan dapat membuat hatinya tenang, kini sudah menjadi pasangan hidupnya.

"Alhamdulillah, sekarang kalian sudah menjadi pasangan suami istri yang sah. Silahkan di cium tangan suaminya." Ucap penghulu memberikan arahan.

Nazaya kini menghadap Azzam dan ia masih setia menundukkan kepalanya sedari tadi, jujur saja, perasaannya masih gugup dan gemetar.

Azzam Al-FatihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang