BAB 12. Syukuran

63 8 0
                                    

HAPPY READING GUYS 🫶

.

............

"AKHIRNYA LO BALIK LAGI KE MARKAS, BOS!!!"

"serasa satu abad Lo ninggalin kita!"

"Azzam!"

"Pak ketu comeback nih!"

...........
..............

Azzam duduk di sebuah sofa di antara gerombolan anggota brave lion, banyak yang bertanya-tanya kepadanya bagaimana kehidupannya setelah menikah.

"Kok Lo kesini gada ngabarin dulu, zam?" Tanya Zaky.

"Sengaja, biar surprise dikit." Jawab Azzam diiringi tawa, ia sengaja tak memberi tahu kepada anggota brave lion kalau ia ingin ke markas, karena ingin memberi kejutan.

"Kok Bu ketu Nggak di ajak bos?" Kini Refan yang bertanya.

"Emang Napa?" Jawab Azzam.

"Ya, nggak papa lah bos. Biar Lo bisa ngenalin ke Bu ketu kalo ini markas kita, sekalian Lo kenalin Refan yang anak buah Lo yang tampan ini." Ucap Refan membanggakan diri, tampaknya ia sangat percaya diri ingin berjumpa dengan istri ketuanya.

"Kepedean Lo!" Balas Azzam.

Setelah sedikit berbincang, Azzam baru teringat apa pesan yang akan ia sampaikan pada brave lion.

"Oh iya, maksud gue kesini itu sekalian mau ngundang kalian semua." Ujar Azzam, ia hampir terlupa pesan yang akan ia sampaikan.

"Waduh acara nih bos?"

"Jangan-jangan mau resepsi pernikahan lagi."

"Mendadak banget bos ngabarin nya."

"Baru aja nikah mau acara lagi."

Serbu anggota brave lion kepada Azzam.

Azzam membuang nafas kasar, belum saja selesai berbicara, tetapi langsung di potong oleh mereka semua.

"Dengerin dulu makanya."

Sontak semuanya mendengarkan dengan seksama.

"Nanti malem, mau ada acara syukuran di rumah gue, kalian semua harus Dateng, soalnya umi yang minta." Ujar azzam menyampaikan.

Mereka menganggukkan kepalanya, bersemangat dengan undangan Azzam.

"Kalo acara makan-makan gini mah, gak akan terlewatkan."

"Jadi, jangan lupa datang ya," lanjut Azzam, memastikan pesan itu diterima dengan jelas. "Nanti malem, Habis isya. Biar umi juga senang."

"SIAP, BOS!!" Jawab mereka serentak dengan antusias. "Bakal jadi syukuran yang meriah."

Setelah beberapa percakapan ringan, Azzam memutuskan untuk pamit, memberi kesempatan pada anggota Brave Lion untuk mempersiapkan diri.

Dengan senyum lebar, Azzam melangkah menuju pintu keluar.

"Jangan lupa, ya," kata Azzam sebelum melangkah keluar. "Nanti malam di rumah gue, Habis isya."

Para anggota Brave Lion membalas dengan anggukan dan teriakan semangat. Azzam mengangguk dan melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan. "Assalamualaikum," Pamitnya.

"WAALAIKUMUSSALAM."

Saat Azzam sudah di luar markas, ia menaiki motornya dan menaikkan standar. Sebelum menghidupkan mesin, ia menyempatkan diri memeriksa ponselnya. Ada beberapa pesan dari sang umi, menanyakan apakah dia sudah dalam perjalanan pulang. Azzam membalas pesan itu dengan singkat dan tersenyum.

Azzam Al-FatihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang