"Mamaaaaa... bangun ma"
"Kamu apain mama aku huhuhuu...." Yudish menangis kemudian tangan kecil itu memukul mukul dada Efron yang duduk disamping Jasmine dengan tatapan kosong.Bu Linggar, Pak Danish dan Bayu menatap tanpa kedip kejadian didepan mereka. Cetakan jelas serupa antara Efron dan Anak laki2 itu seperti copy paste beda nya yang satu versi kecil.
Kusuma dengan panik berlari kearah mereka bertiga,
"Yudish tenang dulu ya, sama tante sini..." sambil memeluk anak laki2 itu agar diam dari tangisnya"
"To.. tolong bantu hubungi dokter Larasati, ucap Kusuma bergetar menangis menyerahkan handphonenya ke Bayu yang saat itu berada tepat disampingnya.Efron bagai terbangun dari pingsan nya juga, lalu kemudian menggendong tubuh Jasmine ke sofa... Yudish menarik2 ujung jas yang dikenakan oleh Efron
"Mau dibawa kemana mamaku" om orang jahat.... Om barusan, apain mamaku...??" ucap anak berumur 9 tahun itu dengan airmata nya yang terus mengalir, namun seperti berani mencoba membela mamanya...
Pikiran Efron berkecamuk.. semuanya tergabung menjadi satu, ada rasa senang bisa kembali melihat cinta dalam hidupnya, takut, menyesal, dan bingung... siapa anak ini... mungkinkah?? Kuharap... iya ...dalam hatinya.Efron meletakkan tubuh Jasmine di sofa...
Saat Bayu coba mendial no tlp dengan nama kontak " Dr. Larasati"Bu Linggar dan Pak Danish pun masih sama terkejutnya saat Efron membawa Jasmine ke sofa dekat dengan mereka
Acara malam itu berantakan.. Jasmine masih tidak sadarkan diri.
Kusuma terus memeluk Yudish sambil sama2 menangis tidak henti duduk disamping Jasmine.In call
📞 Hallo dengan Dr Larasati?
📞Ehm betul, ini siapa? Mana Kusuma?
No yang digunakan telp adalah no kusuma dan Dr. Larasati kaget saat yg berbicara bukan Kusuma
📞owh sebentar saya sambungkan... bayu menyodorkan handphone kusuma agar kusuma yang berbicara
"Dok... dokter tolong mini kambuh lagi, barusan dia teriak histeris lalu pingsan, tolong dok, bantu dia aku ga mau dia kembali seperti dulu lagi..,"
"Ok aku segera kesana.. kamu sabar ya, bantu buat Jasmine sadarkan diri dulu jika bisa...secepatnya aku sampai" Kusuma menutup telp lalu mengusap pelan kening Jasmine... tangan kecil Yudish juga ikut memeluk tubuh Jasmine
"Mama... bangun ma, apa yang sakit ma...""Maaf kusuma, ada apa? Tante bisa bantu apa?" Tanya bu Linggar kebingungan dengan pak Danish yang terus mengusap punggung istrinya.
"Kamu punya sesuatu yang hangat, kusuma? Minyak kayu putih atau alkohol mungkin? " tanya pak Danish.
"Owh ada om, sebentar saya ambilkan" kusuma bangkit dari duduknya dan meletakkan Yudish yang dari tadi duduk dipangkuannya untuk pindah ke sofa.Bu Linggar bertatapan dengan Pak Danish lalu, mereka melihat kearah Yudish.
"Mama mu gapapa,sebentar lagi bangun koq, sayang..." ucap bu Linggar
"Tapi mama ga pernah begini sebelumnya, tadi aku lihat mama jatuh aku takut mama sakit" cerocos anak itu. Wajah anak ini 100% mirip dengan Efron, bagaimana bisa?Efron duduk diarah berlawanan dengan posisi Jasmine dibaringkan, dia kemudian menutup wajah dengan kedua tangannya. Jujur ia pun tidak kuat, tangan nya basah karena keringat tubuhnya pun gemetaran. Pak Danish yang melihat sekilas langsung menghampiri dan duduk disamping kanan Efron karena Bayu sudah ada disisi kirinya.
Pak Danish mengusap punggung Efron
" Kamu ga papa, son?"
"Lu mau gw ambilin minum?"Efron menggelengkan kepala menjawab dua pertanyaan itu skaligus
"Kamu butuh sesuatu, son?" Efron menatapnya, "Aku butuh dokter Larasati, yah"
"Ok, ayah hubungi ya..."In call
📞 Ras... kamu sekarang lagi dimana?
📞Wait om, aku sambil nyetir... gimana om?
📞Owh nanti aja kl gtu ...om call kamu lagi ya jika sudah kamu sampai, kabari ya...
📞Ok om..
Keduanya menutup sambungan telpnya."Dr Larasati sedang berkendara, jika sudah sampai ayah hubungi beliau lagi"
Kusuma memberikan minyak kayu putih ke tangan bu Linggar, yang kemudian ia pakai kan tipis² diarea hidung, kening, dan telapak tangan Jasmine bisa bu Linggar rasakan sangat dingin.
Tidak lama kemudian, Jasmine bergerak perlahan membuka kelopak matanya.
Yudish langsung memeluk ibunya.
"Pelan² sayang biarkan mama bangun dulu ya..."bu Linggar mengingatkan Yudish.
Jasmine duduk perlahan dibantu Kusuma dan bu Linggar.
Matanya menyisir ruangan itu dan pandangannya tepat tertuju keseberang sofa tempatnya duduk saat ini.Yang kemudian sambil memeluk erat Yudish kembali menangis....
"Ke..kenapa kamu disini... ma..mau apa lagi kamu... ga cukup ssmua yang kamu lakukan sama aku?? Kenapa kamu sekarang kembali lagi??!!! " ucapnya sangat pilu....sekaligus takut..
"Tenang mini, mungkin kamu salah orang.. jangan begitu... mereka tamu kita" jelas kusuma...
"Itu anak ibu Jasmine... " sebelum bu Linggar melanjutkan ucapannya, Jasmine memotong...
"Di..dia... dia... Efron Abimanyu kan??!!! Aku ga salah kan... ??!!!aku ga akan pernah lupa wajah orang yang telah membuat aku dan ayah terpisah sampai sekarang.. kacaunya hidupku... dia Efron?!! kan yang menggambil semua cita²ku..
Benar dia kan...???!!
Jasmine tidak dapat berfikir, dia merasa saat ini berada dalam mimpi buruk dan ingin segera bangun.Efron menatapnya tanpa membantah atau pun bisa mengucapkan sepatah katapun...tatapan sendu, mengisyaratkan penuh permohonan maaf...
Efron pun dalam mode yang sama dengan Jasmine tidak dapat lagi berfikir atau pun bertindak, orang yang selama ini dia mohonkan ampunan ada hadapannya. Pikirannya berkecamuk..Air mata bu Linggar jatuh tanpa ia sadari... gemetar ia memegang telapak tangan dingin milik Jasmine.
"Kirana... aku mohon maaf..." kalimat yang keluar dari mulut Efron syarat akan beban berat.
Pak Danish, bu Linggar, Bayu dan Kusuma saling menatap bergantian...sementara Yudish terus memeluk tubuh lemah ibunya.
Ting tong.... suara bell memecah keheningan suasana diruangan itu.
Kusuma berdiri, kearah pintu untuk membuka nya, ia berharap itu adalah Dokter Larasati..pikirannya sama kalut dengan smua orang disitu..
Ketika pintu terbuka tampak lah wajah Dokter Larasati yang memang Kusuma tunggu,
"Dokter.. " kusuma menangis sambil memeluk dokter itu, Dr. Larasati balas memeluknya sambil menenangkan.Tak habis kejutan dimalam itu rupanya.
Bu Linggar pak Danish dan Bayu sama kaget nya melihat dokter yang baru saja Pak Danish telp ada di Zurich...Pak Danish berdiri dari duduknya dan menatap kearah dr. Larasati...
"Ras.. kamu disini?" Ucap pak Danish
"Om? Koq disini? Balas dr Larasati bingung...
Mata dr. Larasati bergantian memandang kearah Jasmine yang masih terus menangis dan Efron yang sudah pucat lemas.
To be continue...
Author note:
Berasa ga ketegangannya? Harus berasa, ga bole engga!!! Vomen pleaseeuuu...
(Authornya tipe pemaksa ih....)
Loph you all banyak² 💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
I miss you...
RomanceAku mencintainya....I never knew that loving someone could be so dramatic like i had in my life....